Seorang wanita berlari masuk kedalam hutan menghindari kejaran kawanan warewolf penjaga yang memergokinya tadi. Tidak peduli dengan banyak goresan ranting pohon yang menghiasi lengan hingga kaki yang ada begitu banyak menimbulkan garis merah.
Lolongan serigala yang terus bersahutan membuat wanita itu semakin panik, kalau melawan pun sudah pasti ia akan mati. Tapi dengan berlari menghindar tanpa arah tujuan juga bukan pilihan yang bagus. Jalur pelariannya habis satu-satunya jalan ada lompat ke danau yang ada dibawah atau tidak ia akan tertangkap.
Tidak tau sudah berapa lama wanita itu ada didalam air, namun firasatnya mengatakan kawanan warewolf yang mengejarnya sudah pergi. Langsung saja ia berenang ke tepi sungai dan mendapati seorang pria sudah jongkok tersenyum menyebalkan kearahnya.
"Apa yang berhasil kau dapat?" tanya pria yang menunggunya itu
"Dasar tidak ada basa-basinya, kau tidak lihat aku hampir mati!" Kesal wanita itu
"Nyatanya kau masih hidup jadi katakan"
Ingin rasanya wanita itu langsung membungkam mulut pria didepannya kalau tidak ingat pria itu adalah ketua
"Anak laki-laki itu keturunan Huang, aku tidak tau kenapa dia masih hidup seharusnya dia mati saat itu"Pria itu tertegun sesaat dengan laporan bawahannya, sebelum sebuah smirk menghiasi wajah rupawannya "Huang ya? Hmm.. menarik"
...
..
.Sejak dinyatakan kalau Renjun heat, Haechan langsung melarang Jeno untuk mendekati Renjun barang sedikitpun. Akan bahaya kalau Jeno lepas kendali dan malah melakukan hal yang tidak-tidak pada Renjun sebelum heatnya tiba. Jadi untuk membuat keadaan aman sementara ini Renjun tinggal dirumah Kun, seorang beta yang menjadi tabib di pack.
Renjun sungguh bosan karena ia tidak boleh keluar rumah, bahkan hanya kehalaman belakang rumah saja tidak boleh. Kun juga sedang pergi ke hutan untuk mencari tanaman obat, dan Haechan belum datang hari ini padahal biasanya omega cerewet itu akan datang setiap hari.
Tok!! Tok!! Tok!!
Suara ketukan dari arah pintu belakang terdengar, tidak mungkin Kun karena untuk apa Kun mengetuk pintu dirumahnya. Apa Haechan? Haechan akan langsung masuk rumah karena ia memegang kunci rumah Kun yang didapat dengan cara memaksa pemilik rumah. Lalu siapa?
Berjalan perlahan, Renjun takut kalau itu alpha yang mencium bau feromon miliknya dan mencoba menerobos masuk.
"Hai" adalah sapaan yang didapat ketika pintu sudah terbuka dan didapati Jeno yang tersenyum dengan bunga ditangan kanannya
"Sedang apa kau disini? Bukannya Heachan melarangmu menemuiku?"
Bukan jawaban yang didapat melainkan pelukan erat
"Ingin saja, aku sudah tiga hari tidak melihatmu rasanya sangat tidak nyaman"Renjun bingung harus menjawab bagaimana, ia juga merasa ada yang aneh lebih kearah takut. Renjun merasakan firasat yang sama saat orang tuanya pergi, tapi melihat Jeno sehat sekarang seperti mengusir bayangan rasa takutnya.
"Apa Haechan tau kau kemari?" Tanya Renjun setelah melepas pelukan Jeno, karena feromon Jeno yang menyengat tidak baik untuknya saat ini
"Tentu saja dia tidak tau, tenang saja aku sudah meminta bantuan pada Mark hyung untuk mengurus Haechan"
Jeno dan Haechan itu aneh, mereka saudara kembar tapi perlakuan mereka seperti dua orang musuh yang siap menyerang kapan saja, bukan dalam artian buruk hanya saja setiap mereka bertemu ada saja adu mulut dan argumen yang tidak ada habisnya. Saat Renjun mencoba meleraipun yang ada malah Haechan yang berbalik menyerangnya membuat Renjun emosi dan berakhir Renjun yang akan menjabak Haechan kalau kesal. Dari kemarin Renjun sudah tidak sungkan lagi unuk memukul adik kembar Jeno itu.
Jeno menarik Renjun untuk duduk di kursi panjang yang ada di halaman belakang rumah Kun, ia paham tidak mungkin mengajak Renjun jalan-jalan kalau kondisinya seperti ini.
"Kau tau Renjun, setiap aku melihat anak kecil berlari didepan rumahku rasanya aku sangat merindukanmu" Kata Jeno dengan menatap kumpulan bunga yang tumbuh di sepetak lahan yang sengaja Kun tanam
"Maksudmu?"
"Mereka kecil, polos, dengan senyum yang membuat orang lain merasa gemas sama sepertimu"
"Kau mengataiku anak kecil?" Renjun sangsi bagaimana bisa Jeno menyamainya dengan anak kecil padahal ia sudah dewasa
"Kau tidak menangkap maksudku, coba pahami dulu apa yang aku katakan" Jeno mencubit hidung Renjun gemas
Maksud apa yang Jeno bilang? Renjun hanya menangkap kata kalau ia seperti anak kecil. Memang badannya kecil tapi kan umurnya sudah dewasa, menurutnya Jeno sungguh tidak jelas.
Jeno menunduk mengambil kelinci yang tadi ia bawa tapi karena sulit mengetuk pintu jadi ia meletakkan kelincinya, beruntung kelinci itu tidak kabur.
"Ini kelinci yang aku pelihara sejak kecil, kau pasti kesepian jadi aku bawa kemari" Jeno memberikan kelincinya pada Renjun juga bunga yang sejak tadi masih ia genggam.
"Ini kelinci yang sama waktu kau bertemu Doyoung hyung?" Tanya Renjun sembari mengelusi bulu kelinci yang ada dipangkuan
Jeno hanya bergumam menjawab pertanyaan Renjun, baru menyadari kalau umur kelinci miliknya itu sudah tua. Waktu itu ia tidak sengaja tapi karena sudah terbawa pulang jadi ya sekalian Jeno pelihara walau terbilang aneh seorang Alpha memelihara kelinci.
'Auuuu'
Satu lolongan panjang terdengar, Jeno langsung berdiri dan menghela nafas pelan. Membuat Renjun paham kalau pasti ada sesuatu yang penting, karena lolongan biasanya menjadi satu panggilan.
Sebelum pergi Jeno menyempatkan lebih dulu memeluk Renjun dan meminta agar Renjun cepat masuk kedalam rumah. Entah Renjun sadar atau tidak tapi saat Jeno memeluknya Jeno juga menyelimuti tubuh Renjun dengan feromon milik Alpha itu.
...
..
.Jeno pergi menuju arah hutan barat menuju asal suara lolongan yang ia tahu ditujukan padanya. Hanya satu orang yang punya suara lolongan seperti itu, Jaehyun. Entah kali ini penting atau tidak tapi jarang sekali Jaehyun memanggil secara rahasia.
Benar saja, sudah ada Jaehyun yang menunggu dengan keadaan yang panik. Jaehyun bertanya apakah Jeno melihat Doyoung sebab sudah beberapa hari ini Jaehyun tidak menemukan Doyoung dimanapun.
Mendengar perkataan Jaehyun membuat Jeno ikut panik, tidak biasanya Doyoung menghilang tiba-tiba. Hyung vampire nya itu biasanya hanya berkeliling disekitar hutan dan akan langsung tau saat mereka mencarinya karena kemampuan miliknya.
"Hyung yakin? Mungkin saja Doyoung sedang pergi kesuatu tempat" Jeno mencoba positif
"Doyoung hyung pasti bilang saat akan pergi, saat mencarimu waktu itu apa Doyoung hyung mengatakan sesuatu?" Sungguh Jaehyun bingung sekaligus cemas
"Tidak, aku hanya bertemu sebentar setelah itu dia langsung pergi bahkan aku tidak bertemu lagi sejak itu"
Ada yang aneh, dimulai dari tadi pagi ada pengejaran penyusup lalu sekarang Doyoung yang menghilang. Ditambah penyusup tadi adalah seorang vampire yang tidak berhasil ditangkap karena kehilangan jejak. Ini memang kebetulankan? Jeno harap iya karena Jeno sangat menyayangi Doyoung.
Bersambung....
Abu-abu chapter 11 sudah update...
Berhubung ini udah semester akhir dan aku kelas 12 jadi lagi sibuk-sibuknya, banyak banget persiapan buat ujian nanti...
Jadi kalau ceritanya aku up seminggu sekali atau lebih jangan bosen ya...
Oiya kalau suka cerita ini jangan lupa votenya ya,....
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu-Abu
WerewolfRenjun omega yang hidup selama 20 tahun tanpa adanya hubungan dengan dunia luar dihadapkan dengan keterkejutan ketika melihat seekor serigala abu-abu yang ada didepan matanya