"Hah? Maksud lo apaan?" Tanya Yuta yang masih belum mengerti.
"Dia ngepung Jennie, bukan Seulgi"
"H-hah? Ko bisa??"
Taeyong mengusap wajah frustasi. "Hubungi semuanya, kita kumpul di jalan melati no 27, di JuniMart! Gue harus nyelamatin Jennie" Taeyong berlari menuju motornya dan langsung menaiki nya, meninggalkan Yuta yang sibuk menelepon teman-temannya.
---
"Berani lo sama gue?" Hyunjin mulai geram pada Jennie.
"Seharusnya gue yang tanya, berani lo sama cewe?" Balas Jennie sambil menunjukkan smirk nya.
Hyunjin hanya diam menunggu Jennie melanjutkan.
"Lo sama aja kaya banci tau ngga?" Jennie tersenyum horor.
"LO—"
"Banci yang beraninya sama cewe dan main keroyok kan. itu lo kan?" Jennie menatap tajam mata Hyunjin hingga membuatnya geram.
Hyunjin memegang kedua pundak Jennie dan meremasnya kuat-kuat. "Jangan mancing gue buat nyakitin lo." Bisik Hyunjin di telinga Jennie.
"Udah cabut semua Chan, jangan sok jago lo" -Renjun
"Tau tuh, biasanya juga sembunyi di belakang Johnny" -Mark
"Ck! Padahal tangan gue gatel pengen nonjok orang." -Hendery
"Xiaojun mau jadi percobaan." -Lucas
"Apaan?! Enggak-enggak!!" -Xiaojun
Jaemin menatap tajam ke arah Jennie. "Jadi kita kesini mau ngapain?" Tanya nya.
"Sorry, gue cuma mau minta tolong karna tadi anak skz tiba-tiba ngepung Jennie. Gue minta maaf kalo ganggu kalian" -Taeyong.
"Gapapa Yong, santuy aja." -Johnny
"Nyusahin" gumam Jaemin
Sementara Jennie masih syok sama kejadian tadi. Walaupun wajahnya datar tapi di dalam hatinya tidak bisa berbohong kalau dia benar-benar ketakutan tadi.
"Thanks semua, gue pamit" Jennie pergi dari sana namun Taeyong menahan tangannya.