Selama pelajaran berlangsung, Jisoo tidak memperhatikan sama sekali. Pikirannya tertuju pada ucapan Mark di rooftop tadi.
Waktu pulang sekolah pun Jisoo menolak untuk nongkrong di cafe bersama anak-anak pink punk.
Entah mengapa Jennie merasa bersalah pada Jisoo. "Maaf" ucapnya pada Jisoo sebelum masuk ke dalam mobilnya.
"It's ok, justru gue berterima kasih sama lo." Jisoo tersenyum manis pada Jennie.
"Okay, gue duluan" ujar Jennie dan langsung masuk ke dalam mobilnya.
Jisoo juga langsung masuk kedalam mobilnya. Sementara Rose dan Lisa sudah pulang tadi.
"Jisoo pulang" ujarnya sambil membuka pintu utama rumahnya.
"Telat 5 menit" kata Jin kakak laki-laki Jisoo.
"Dih? Diem lo Jin tomang!" Jisoo menghiraukan kakaknya dan langsung naik ke kamarnya.
Jisoo menutup pintu kamarnya dan tak lupa menguncinya. Air matanya mulai mengalir lagi. "Mark...." Lirihnya sambil terduduk lemas di samping ranjangnya.
Drrttt
Ponsel Jisoo berbunyi tanda ada yang menelfon.
Mark is calling
"M-mark?" Gumam Jisoo sambil melirik ponselnya.
Jisoo menghiraukan telefon dari Mark dan lebih memilih rebahan di ranjangnya.
Sekitar 15 menit Jisoo mengabaikan telfon dari Mark, akhirnya dia mengambil ponselnya yang ia biarkan di meja rias.
(3) panggilan tak terjawab dari Mark
"Ck, mau apalagi sih dia?" Jisoo membuka WhatsApp nya karna ada seseorang yang mengirimnya pesan.
Mark Online
Trust me Jis, gue masih sayang sama lo. I'm sorry, give me a second chance.
I'm sorry Mark. I can't.
Please... 🥺 Read
Jisoo menghela nafas panjang dan melempar ponselnya ke sembarang arah.
"Gue juga sayang sama lo, dulu." gumam Jisoo dan lebih memilih untuk tidur. Hari ini hari yang melelahkan baginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.