10

154 29 2
                                    

"Lo bener. Ini semua emang salah gue."





























"Gak ada ceritanya wakil presiden BEM malah baku hantam di lingkungan kampus! Kamu harusnya jadi contoh yang baik buat mahasiswa lainnya, Lee Jooheon!!"

Jooheon cuma nundukin kepalanya dan gak ngebantah ucapan dosen yang bimbing BEM itu, Minhyun juga gak bisa bantu banyak.

"Jabatan kamu sebagai wakil presiden BEM dicabut! Bapak bisa cari mahasiswa lain yang lebih baik dari kamu!"

Jooheon diem sementara Minhyun terkejut. "Pak, gak bisa gitu dong. Terus proker nya Jooheon gimana??"

"Ya udah, kamu aja yang ambil alih."

Minhyun baru aja mau bantah lagi tapi keburu ditahan sama Jooheon. "Maaf ya pak. Saya permisi dulu."

Minhyun akhirnya juga pamit terus ngejar Jooheon. "Jooheon!"

"Kenapa Nyun?"

"Lo... yakin gapapa?"

"Ya gapapa. Udah peraturanya kan? Dan gue ngelanggar itu. Udah resikonya."

"Tapi kan..." Minhyun ngehela nafas. "Lo sih, gue bilangin gak nurut. Denial melulu jadi orang. Sekarang gini kan akibatnya?"

"Lo bener. Ini semua emang salah gue."

Minhyun jadi gelagapan ngeliat muka sepetnya Jooheon. "E-eh, gak gitu. Maksud gue-"

"Gue sumpek Nyun."

"Hah?"

Dan Jooheon langsung nyamperin Chan yang kebetulan lewat di depan mereka, narik kerahnya Chan tanpa kesulitan meskipun cowok itu lebih tinggi daripada Jooheon.

"Apaan sih lo?!" Teriak Chan gak terima.

"Gue sekarang udah bukan wakil presiden BEM lagi."

"Terus urusannya sama gue apa??"

"Jadi gue bisa mukulin lo tanpa beban." Jawab Jooheon santai sebelum baku hantam itu kejadian lagi.

Minhyun yang ngeliat cuma bisa gelengin kepala sambil ngeliatin dari jauh tanpa ada niatan buat ngelerai.

Iya lah, orang Minhyun aja lemah gemulai gitu mau sok-sok an ngelerai? Bisa jadi korban salah sasaran malah.

"Udah lah, pengen resign aja terus nikah sama Hyunbin."

Bucin MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang