I'm comeback:)
Jangan lupa votmen❤️
Dan jangan lupa tandai kalau ada typo yaa, makasih
Maaf kalau part ini atau bahkan part-part sebelumnya jelek hehe,
Happy Reading🌻
___________________________________Hari ini hari Minggu, hari yang cocok untuk bermalas-malasan, atau lebih tepatnya hari yang terkhusus untuk merebahkan diri seharian? Entah, setiap orang punya opini dan aktivitas mereka masing-masing di setiap harinya.
Sama hal nya dengan Arel, ia lebih memilih lanjut tidur setelah melaksanakan sholat subuh, tadi. Dan rencananya ia akan bangun saat adzan Ashar berkumandang, atau saat suara sang istri memanggilnya dengan nada sudah beroktaf tinggi.
Namun saat dirinya menggulingkan tubuh ke kanan, ia tak mendapati guling bernyawa nya disana. Ia meraba-raba tapi kosong tak ada apa-apa.
Dengan mata sedikit terbuka, ia berucap, "Shya," Ucapnya dengan nada bangun tidur.
Krik krik..
Tak ada jawaban satu pun.
"Shya," Namun lagi, Arel tak mendapat jawaban sama sekali.
Akhirnya ia terduduk menyender ke kepala ranjang dengan mata yang berusaha terbuka. Matanya menelisik ke seisi ruangan, namun tak ada tanda-tanda kehidupan, eh Ashya maksudnya.
Dengan malas Arel melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.
Saat memasuki kamar mandi, aroma sabun Ashya menyeruak di dalam ruangan sempit itu. Dan dengan hal itu Arel menyimpulkan bahwa Ashya sudah mandi.
Setelah dari kamar mandi, Arel memutuskan untuk turun ke lantai dasar.
Baru diujung tangga, retinanya sudah menangkap Ashya yang tengah duduk di sofa depan TV dengan Zey yang duduk di atas karpet dengan mainan dan camilan yang mengelilingi tubuh mungilnya.
Tunggu?! Zey? Ahgh! Padahal Arel sudah merencanakan akan bermanja ria dengan Ashya karena tak jadi tidur hingga sore hari ini. Namun apakah dengan adanya Zey disini Arel dapat meluncurkan aksinya? Uh, bisa-bisa ia diledek oleh adik kecilnya itu. Mungkin seperti "Ih, udah tua api nda punya malu huu. Abang alah ama Zei! Wlek"
Arel melangkahkan kakinya mendekat ke Ashya.
"Barusan bangun?" Tanya Ashya saat Arel duduk disebelahnya.
Arel mengangguk tanpa menoleh ke sumber pertanyaan.
"Dari kapan?" Tanya Arel menunjuk Zey yang tengah menyanyikan sponsor salah satu olshop, syopii. "Sopi pi pi pi pi,"
"Tadi jam setengah tujuh diantar bunda kesini," Jawab Ashya meraih satu bungkus snack di samping Zey.
"Tolong bukain," Ujar Ashya menyerahkan snack tersebut.
Arel menerima nya, ia membukakannya dan kembali menyerahkan ke Ashya.
Tapi bukannya kata terima kasih yang ia dapat, melainkan deretan protes lah yang gendang telinganya tangkap.
"Ish. Arel! Kok dibuka gini sih, dibuka tengah dong!" Ucap Ashya tak terima karena Arel membuka bungkus snack nya dari samping, tidak dari tengah kemasan. Tyda eistetic.
"Tinggal makan aja ribet," Cibir Arel yang sayangnya terdengar Ashya.
"Gak bagus tau bentukannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESHYA [End]
Teen Fiction[END. Proses Revisi] [fOLLOW dulu sebelum membaca🙏🏻] GENRE: KOMEDI-ROMAN Balveriel al-Adhyatsa, tampan, dingin, tinggi, ja- lebih singkatnya dia seorang most wanted di sekolahannya. Arashya Alviera, gadis 17 tahun berperawakan manis, pintar, da...