17. Sidang

19.1K 1.9K 22
                                    

JANGAN LUPA VOTMEN NYA CHINGU❤️

JANGAN JADI SILENT READERS PLIS😭

JANGAN JADI SILENT READERS PLIS😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LANGSUNG KETIK PAS LIAT ITU😭
#

malam minggu dapat rank satu

MAKASIH SEMUANYAAAA❤️❤️❤️
UDAH 1,4K HIKS ❤️

part ini 1,5K words ++
___________________________________

Handphone Arel bergetar menandakan adanya pesan masuk. Tangan nya meraih benda pipih itu dari saku seragam nya, disana terpampang nama sang bunda yang mengirimkannya pesan.

_________
Bunda

‖Arel, kamu nyari masalah apa lagi di sekolah? Kemarin Vano bilang kamu dapet surat panggilan. Kamu kenapa lagi nak?!!
‖Istirahat temui bunda di ruangan ayah!

Arel mendengus malas saat membaca isi pesan tersebut. Bukan nya mau durhaka, tapi bagaimana lagi? Pasti Aliyah nanti akan menyalahkan menyalahkan dan menyalahkan nya, selalu saja begitu.

Ashya yang nelihat Arel seperti itu bingung, "Kenapa?" Tanya Ashya.

Arel menoleh dengan satu alis terangkat, "Bunda" Ucap nya.

Ashya menaikan kedua alis nya.
"Kenapa?" Tanya Arel.

"Bunda kenapa?"

"O bunda, gapapa.--Itu alis kenapa ngangkat dua?" Tanya Arel.

Ashya menurunkan kerutan alis nya, bibir nya mengerucut "Ashya pingin kayak kamu waktu tanya 'kenapa' alis nya bisa naik satu. Ashya kan gak bisa naikin satu, makan nya Ashya naikin dua-dua nya" Ucap nya dengan cengir di akhir.

"Gak gitu juga jubaedahhh" Arel mengacak gemas kerudung putih Ashya.

"Hehehe"

🌻🌻🌻

Istirahat, Ruangan Ayah

Arel yang tengah duduk di sofa mencoba menghindari tatapan tajam dari sang ibu.

Semenjak kaki nya yang terbalut sepatu menyentuh ubin ruangan ayah nya ini Arel seperti kesulitan bernapas.

Tatapan menghunus Aliyah selalu memojokkan sang anak.

"Arel gak salah" Ucap Arel

"Kamu bentak guru, Rel"

"Bunda gak tahu gimana sifat dia sama kita" Lirih Arel.

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang