43. Cenayang (?)

14.8K 1.4K 4
                                    

HAI HAIII

KALIAN APA KABAR?

JAGA KESEHATAN YAAA..

maap ✨ngegas✨

Jangan lupa votmen oke..

Follow + share nya juga

Bantu cerita ini banyak pembaca yaww..

#kawalsampaiterbit (?)

Hayuk kalo mau baca ARESHYA dalam versi cetak🤠

Happy Reading 👶🏻❤️
____________________________________

Setelah surprise kecil yang diberikan para orang tua untuk Arel. Thariq, Aliyah, Adi, dan Fara bergegas pulang karena jam yang menunjukkan pukul 20.30

Saat ini, Ashya dan Arel masih belum beranjak dari ruang keluarga. Mereka masih menikmati film keluarga yang diputar, dengan beberapa bungkus snack yang baru di ambil dari kulkas sebagai pendamping mereka.

"Rel, laper," ucap Ashya.

Arel menoleh, dahi nya berkerut. Apa perut Ashya tidak kenyang setelah menghabiskan kue tart Arel dan makan snack (?) pikirnya.

Ashya yang dipandang seperti itu menghela napas panjang, "Ashya laper," ulangnya.

"Lo belom kenyang?" tanya Arel dan dibalas gelengan Ashya.

Seolah mendapatkan ide cemerlang, Ashya bergelayut manja di lengan Arel.

Arel yang diperlakukan seperti itu bergerak tak nyaman, "Kenapa?"

"Hehehe, pizza enak ya Rel?" ucap Ashya memberi kode. Tangan yang semula berada di lengan Arel, seketika pindah ke bahu suaminya itu, Ashya memberi sedikit pijatan di sana, "Ashya dari pagi baru makan ini loh, belum makan nasi sama sekali," lanjutnya.

Arel mengangguk setuju, ia meraih handphone nya dan membuka aplikasi ojol untuk memesan pesanan istri tercinta nya itu.

Done!

"Udah," ucap Arel dan di balas antusias oleh Ashya. Sangking antusias nya, Ashya jadi melupakan memar di kakinya, sehingga ia mengaduh kesakitan setelah loncat-loncat kegirangan.

Arel mengeram kecil saat mendengar desisan Ashya lagi, ia menarik pelan Ashya untuk kembali duduk di sebelahnya.

Ashya mengerucutkan bibir sebal, tangan kirinya memukul pelan paha kanan Arel, "Kamu gak tahu sih gimana senengnya Ashya!"

Dan Arel hanya menatap diam Ashya yang seperti anak kecil.

Cup

"Gak usah manyun manyun," ucap Arel setelah mencium bibir Ashya.

"Emang kenapa?" tanya Ashya kebingungan.

Arel tersenyum miring, ia mencondongkan wajahnya hingga bibirnya berada tepat di depan bibir merah Ashya, "Soalnya bibir lo kissable," ujar Arel melanjutkan ciumannya, tapi sekarang bukan hanya ciuman, melainkan lumatan lembut dan penuh kasih sayang.

Tiga menit dalam keadaan tersebut, Ashya menepuk-nepuk dada Arel. Ia kesulitan bernapas, apalagi sekarang wajahnya surah merah.

"Huft.. Huft.. Kamu mau nikah lagi ya?! Mau cari pengganti Ashya?!" tanya Ashya sembari mengatur napasnya. Sedangkan Arel memutar bola matanya, pertanyaan itu lagi, pikirnya.

"Istri satu aja repot, apalagi kalau nambah," cicit Arel yang terdengar Ashya.

Ashya memelototi Arel, "Ashya ngrepotin?" tanya Ashya. Dari nada suaranya, terdengar suara gemetar menahan tangis. Apa Arel tidak ingat jika Ashya sedang PMS (?)

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang