Apa kabar?
Semoga sehat slalu yaw
Jangan lupa votmen nya:')
Tolong ramein part ini ya:)
Makasih kalau mau wkwk
Happy Reading❤️
_____________________________________
Ical berseru gembira dengan kebaikan Arel yang bersedia mentraktir--pajak dadakan-- untuk nya. Bisa dibilang ini adalah keberuntungan baginya karena Ia bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenyangkan perut dengan makanan-makanan yang bisa dibilang kelas tinggi.
"Kalo punya rejeki bagi-bagi ya, Rel," cicit Ical yang terus bersorak gembira.
Ashya yang mendengar dan melihat pemandangan yang ada di depan matanya sampai tak bernafsu untuk mengisi perutnya dengan makanan-makanan yang tersaji di depannya ini.
"Ro, gue agak curiga deh sama lo," ucap Vano yang masih menggigiti daging daging kecil yang menempel di paha ayam goreng pesanannya.
Sedangkan Arel yang ditunjuk dalam pemeran utama di perkataan Vano hanya berdehem singkat.
"Lah, ngecosplay jadi Nissa Sabyan lo?" tanya Vano yang tak puas akan jawaban Arel. Tapi respon Arel masih sama, ia lebih memilih bergulat dengan makanan nya daripada bergulat dengan pembicaraan Vano yang menurutnya tak penting.
Vano berdecak, "Ra," panggilnya ke Ashya.
Ashya yang sedari tadi hanya menyimak kini membuka suara, "Gimana?"
"Lo ada hubungan apa sama dia?" ucap Vano menunjuk Arel.
"Iya, Ra. Kelihatannya lo kayak udah kenal lama gitu," sambung Ical.
"Heem, interaksi lo berdua itu kayak gak sekedar temen," ucap Vano lagi.
"Hooh, gak mungkin kalo temen bisa sedeket itu," balaa Ical.
Kini kedua remaja itu saling mengutarakan opini masing-masing tentang hubungan Arel dan Ashya.
"Kalau misal lo gak deket sama dia, gak mungkin lo tahu dan ikut acara kita kali ini."
"Lagian nih ya, gue masih inget banget waktu Verro berantem lo bisa ngehentiin dia."
"Kita yang ibaratnya udah kenal lama aja gak berani, Ra."
"Iya, mana tangan lo dicium kan waktu itu?"
"Nah.. Cal, lo juga inget gak pas Verro sama Pak Gunawan waktu itu?"
"Oh, iya iya. Itu juga. Waktu sama mak lampir juga."
"Nah, kemarin waktu dikelas yang katanya pangku-pangkuan karena Verro gak terima HP nya lo ambil juga masuk ke list curiga gue."
"Yang di grepe-grepe itu?"
"Iya, masa lo lupa?"
"Enggak sih. Bodo lah. Oh iya, kemarin juga waktu gue ke rumah lo, katanya Bunda lo lagi gak ada di rumah. Sedangkan yang gue tahu, lo itu gak mau keluar keluar kalo gak ada urusan penting ataupun tentang kerjaan, Ro."
"Iya, terus kemarin juga gue liat Zey pun--,"
Arel memotong perkataan tersebut, "Dan lo berdua tahu? Lo lo bac*t," ujar Arel yang sudah fokus dengan layar ponselnya.
Vano dan Ical memutar bola matanya malas. "Sekali lagi gue nanya, Ra. Lo ada hubungan apa sama Dia?" tanya Vano lagi.
Uh, mungkinkah ini waktunya? Tapi tidak. Semoga saja doa doa yang Ashya rapalkan saat Vano dan Ical berdebat terkabulkan sekarang. Semoga saja ada seorang pangeran dari Khayangan yang membantu nya sekarang! Tolong, Ashya butuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESHYA [End]
Teen Fiction[END. Proses Revisi] [fOLLOW dulu sebelum membaca🙏🏻] GENRE: KOMEDI-ROMAN Balveriel al-Adhyatsa, tampan, dingin, tinggi, ja- lebih singkatnya dia seorang most wanted di sekolahannya. Arashya Alviera, gadis 17 tahun berperawakan manis, pintar, da...