14. Mall

21K 2K 31
                                    


siapa penganut
harta, tahta, areshya
?

       

Sarapan~

"Kenapa kalian gak ikut makan malam kemarin?" Tanya Thariq.

"Udah makan dulu" Jawab Arel.

Aliyah berucap, "Padahal semalam kita mau ngomong penting sama kalian" Ucap Aliyah.

"Mau ngomongin apa bun?"

Dahi Ashya merengut saat melihat Aliyah dan Thariq yang saling pandang.

"Ekhm. Ashya?" Panggil Thariq.

Ashya menoleh, "Ada apa, Yah?" Tanya Ashya.

"Bang Renand terbang ke Singapura kemarin"Ucap Thariq.

Ashya semakin bingung, "Kok gak ngabarin Ashya?"

Aliyah tersenyum tipis, "Gak sempat katanya"

"Bunda tahu sampai kapan Bang Renand disana?" Tanya Ashya.

"Kata nya sih enam bulan"

Raut muka Ashya berubah menjadi sedih, di tekuk nya wajah manis Ashya dengan bibir mengerucut, "Padahal Ashya kan baru sama Bang Renand sebentar, kenapa coba harus kepisah lagi?" Gumam sedih Ashya.

Arel yang berada tepat di sebelah Ashya berucap, "Gak usah sedih gitu napa?"

Ashya menoleh kekiri, dimana letak sang suami menyebalkannya itu berada "Verro mah gak tau gimana rasanya kepisah sama saudara kandung sendiri" Ucap Ashya dengan nada gemetar.

Arel menghembuskan napas kasar. Ia tahu kalau Ashya itu sangat menyayangi Renand, walaupun keduanya seperti kucing dan anjing, sama seperti dia dan Ashya, tapi mereka berdua itu saling menyayangi satu sama lain.

Arel berdecak, "Kenapa sedih sih? Lo paling ntar kangen nya sama usilan Bang Renand doang kan? Ntar gue usilin lo deh biar lo ga ngrasa hambar idup" Ucap Arel yang berusaha menghibur.

"Kamu gak usah repot-repot ngusilin Ashya, Ashya liat wajah datar kamu aja dah ngrasa hambar" Ucap Ashya.

Ashya berdiri dari duduk nya, ia memutari meja dan menyalimi Thariq, Aliyah, serta mengecup pipi Zey yang masih tertidur di pangkuan Aliyah.

"--Ashya berangkat dulu Yah, Bun" Sambung nya.

Thariq dan Aliyah mengangguk, "Hati-hati"

"Gue gak di ajak nih?" Ucap Arel.

Ashya menoleh, "Buruan lah!!" Geram Ashya.

"Ouh oke" Dan dengan secepat kilat Arel langsung berpamitan kepada kedua orang tua nya, ia berlari kecil menyusul Ashya sambil memakai jaket denim hitam milik nya.

"Lama banget!" Ketus Ashya saat Arel menaiki motor nya.

"Lo protes terus gue tinggal!--Buruan naik!"

Arel menyodorkan helm biru milik Ashya.

Ashya menerima helm nya, ia memakai benda pelindung kepala itu dan segera naik montor dengan bantuan bahu Arel.

"Cepetan!" Perintah Ashya.

Brum

Arel dengan sengaja mengegas motor nya "Cerewet banget jadi orang" Cibir Arel.

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang