author baek ga? udah dikasih sarapan niii
ga bilang baek author ngambek..
canda ngambek:v
KEEP STRONG buat yg lagi ada masalah
~HAPPY BIRTHDAY buat yg ultah
~SEMANGAT buat yg lagi terpuruk
-istirahat yg cukup❤️votmen nya jan lupa beb^^
happy reading
_____________________________________
Sudah setengah jam lebih Arel menemani Ashya berkeliling, hingga membuat lelaki itu menghela napas bosan.
Kini mereka berdua sedang berada di supermarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari, keduanya sepakat setelah pulang sekolah langsung kemari untuk mengisi kulkas di apartemen Arel.
"Shya, beli yang bener-bener butuh dulu", Tegur Arel saat melihat troli belanjaan mereka hampir penuh.
Ashya menghela napas. Hey! Ashya saja hanya memasukan sayuran dan bumbu-bumbu dapur ke troli. Ucapan Arel itu harus di ralat, ralat karena troli ini sebagian besar yang mengisi Arel, ia memasukan berbagai jenis snack kedalamnya, sedangkan Ashya?
Ingin sekali Ashya menjawab perkataan Arel tadi, tapi otak nya berputar dan mendapatkan jawaban lain untuk di ucap.
"Udahan?" Tanya Ashya untuk memastikan.
Dengan yakin Arel mengangguk.
Ashya mengangguk kecil, "Ayo ke kasir" Ucap nya.
Akhirnya keduanya melangkahkan kaki dari lorong sayur-sayuran yang mereka singgahi.
Baru tiga langkah menggerakkan kaki, Ashya kembali membuka suara.
"Tapi Ashya belum ambil bayam, loh" Ucap Ashya.
Seketika Arel putar balik dan berucap, "Cepetan ambil" Ucap nya dengan nada tak sabaran.
Ashya masih menggoda Arel. Gantian, pikirnya.
"Hm?" Ujar Ashya dengan nada menggoda.
"Ck. Ambil daun nya"
Ashya menggeleng, "Katanya udahan? Ya ayo"
Arel akhirnya mengeram, ia memasukan daun hijau yang ada di sebelahnya ke dalam troli.
"Ini daun buat nasgor kan?" Tanya nya memastikan.
Pftt.. Jika supermarket ini tidak lumayan ramai, ingin rasanya Ashya tertawa sekencang-kencangnya sekarang.
Daun hijau yang di maksud Arel adalah sawi.
Ashya jadi membayangkan, bagaimana rasanya nasi goreng dengan campuran sawi (?) Melihat Arel memakan 'Nasi goreng spesial daun hijau lebar' saja Ashya diam membatin tentang rasanya. Apa lagi pakai sawi?
"Shya?" Panggil Arel yang menyadarkan lamunan Ashya.
"Hm?"
"Ini bener daun nya?" Tanya Arel menunjukan 'daun hijau' di dalam troli.
Ashya terkekeh kecil, ia menukarkan daun itu dengan 'daun hijau' sesungguhnya yang kebetulan berada tepat di sebelahnya.
"Kok di tuker sih?!" Protes Arel. Hendak menukar daun nya lagi, tapi buru-buru ditepis Ashya.
"Itu bukan bayam, itu namanya sa-wi" Ucap Ashya menekan kata akhir.
Bibir Arel membulat kecil. Setelahnya ia pergi meninggalkan Ashya, tak lupa ia memberi Ashya dompet hitam miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARESHYA [End]
Ficção Adolescente[END. Proses Revisi] [fOLLOW dulu sebelum membaca🙏🏻] GENRE: KOMEDI-ROMAN Balveriel al-Adhyatsa, tampan, dingin, tinggi, ja- lebih singkatnya dia seorang most wanted di sekolahannya. Arashya Alviera, gadis 17 tahun berperawakan manis, pintar, da...