16. The Crown

18.7K 1.8K 45
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN.

JANGAN LUPA BACA USTAD IN LOVE HUHUUU~~

AUTHOR LAGI SENENG JADI GA MAU BANYA BCIT DLU EHE:v

MAKIN BANYAK VOTE MAKIN CEPET UP KANN? 🌝

happy reading.
_

__________________________________

Mahkota mu adalah benda spesial yang hanya aku saja yang akan bisa mendapatkan tiket untuk melihatnya

🌻🌻🌻

Ashya marah--ralat, Ashya sangat sebal sekali. Siapa yang tidak akan sebal jika sedang istirahat tapi diganggu? Siapa yang tidak akan sebal jika sedang makan tapi direcoki? Siapa yang tidak akan sebal saat diikuti kesana kemari? Siapa yang tidak akan marah saat sedang fokus mengerjakan tugas malah direngeki?

Arel, sedari tadi dia tidak membiarkan Ashya sendiri, ia mengikuti Ashya kemana pun Ashya pergi. Bahkan saat Ashya ke toilet pun Ia menunggu di depan pintu nya.

"Shyaaa"

"Ashyaaa"

"Ashyaaaaa adep siniii"

Panggilan panggilan itu dari Arel yang merengek-rengek di bawah nya. Ashya tak menanggapi, lebih baik ia kembali mengerjakan tugas nya daripada mengurus Arel yang terus-menerus merengek di perut nya.

"Ashyaaaa" Panggil Arel lagi. Tapi tetap sama, tak ada respon.

Akhirnya Arel mencoba dengan cara lain, ia menusuk-nusuk kan jari nya di perut Ashya.

Arel mendongak dengan tangan yang masih belum berhenti menusuk-nusuk, diamati nya wajah Ashya yang tak memberikan respon sama sekali.

"Ashyaaa" Arel mencoba menarik-narik ujung kerudung Ashya, tapi masih sama, tak ada respon.

Arel akhirnya pasrah, ia hanya diam membatin "Zey kalau bujuk gue pake wajah yang di imut-imutin, apa gue coba aja kali ya? Tapi apa pantes?"

Masih sama, walaupun Arel tidak tahu kalau yang ia batinkan tadi bisa didengar Ashya, Ashya juga masih tetap sama tak menggubris batinan Arel.

Kenapa Ashya marah? Tolong tanyakan jawabannya ke Arel.

Flashback ON

Pulang sekolah hari ini Ashya lebih memilih menaiki angkutan umum seperti kemarin daripada harus pulang dengan Arel.

Ashya masih sedikit sakit hati dengan ucapan Arel yang mengatainya 'Siapa' saat di rooftop tadi.

Saat Ashya sudah sampai dirumah sang mertua, ternyata sudah ada Arel yang baru pulang sekolah disana.

Arel yang melihat Ashya pulang langsung saja menarik tangan nya menuju ke kamar mereka.

"Ih! Lepas!" Ucap Ashya namun tak mempengaruhi Arel sama sekali.

Setelah berjalan tergopoh-gopoh dengan tangan yang di tarik, akhirnya Ashya bisa bernapas lega saat Arel sudah melepaskan cekatan nya.

Ashya dan Arel kini sudah ada di kamar Arel--kamar mereka--

"Kenapa sih? Sakit tau tangan nya Ashya" Ucap Ashya mengerucutkan bibir.

"Seharusnya gue yang tanya sama lo. Kenapa lo bukan nya nungguin gue malah lo pulang naik angkot?" Tanya Arel dengan nada dingin.

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang