7. Tunangan?

22K 2.1K 25
                                    


~KEEP STRONG buat yg lagi ada masalah
~HAPPY BIRTHDAY buat yg ultah
~SEMANGAT buat yg lagi terpuruk
-istirahat yg cukup❤️

Stay safe!!

Menikah bukan hanya menyatukan dua raga, tapi menyatukan dua hati. Bukan hanya menyatukan sembarangan, karena menikah juga menyatukan dua keluarga

~Balveriel al-Adhyatsa

Pulang sekolah~ 15.12

"Assalamu'alaikum," salam Ashya memasuki rumah.

Fara menghampiri Ashya yang ada di ruang keluarga. "Wa'alaikumsalam..." jawabnya.

Ashya menyalami tangan bundanya. "Bunda gak ke butik?"

Fara menjawab, "Enggak, bunda dari tadi di rumah." Ashya mengangguk mendengar jawaban itu.

"Shya, baju kamu buat nanti udah bunda siapin. Kamu mending ke kamar dan istirahat ya," ucap Fara.

Ashya mengangguk. "Iya bun, Ashya ke kamar dulu," ujarnya berlalu. Namun sebelum itu, ia menyempatkan untuk mencium pipi Fara.

Malamnya, Ashya sudah memakai baju yang Fara siapkan. Baju yang ia kenakan malam ini adalah baju khusus yang dibuatkan oleh Fara, baju gamis warna biru pastel, dengan pita hitam di bagian pinggang kanan. Penampilan Ashya dia sempurnakan dengan menggunakan kerudung pashmina hitam. Ia juga sedikit memakai bedak bayi dan mengoleskan liptin pada bibir mungilnya.

Sejujurnya, Ashya deg-degan sekarang. Ia takut jika ekspektasinya tentang menikah nanti harus runtuh karena tak sesuai. Bisa saja suaminya nanti tak menyayanginya, atau mungkin lebih kejamnya lagi sampai ada KDRT.

Namun dengan perlahan, Ashya menepis pemikiran itu. Ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Berdoa pada Tuhan untuk meminta yang terbaik.


Tok.. Tok.. Tok..


Itu suara ketukan pintu kamar Ashya yang diketuk oleh Fara. "Bunda masuk ya, Shya." Fara langsung membuka pintunya.

Ashya yang sedang duduk didepan meja rias menoleh. "Ada apa, Bun?" tanyanya.

Fara tersenyum dan menghampiri Ashya. Puas dengan penampilan sang anak yang nampak lebih anggun. "Anak bunda cantik bangettt," pujinya mecolek dagu Ashya.

Ashya terkekeh mendengar pujian itu. "Bunda bisa aja... Makasih ya Bun bajunya, Ashya suka," ujarnya berdiri dan memeluk Fara.

Fara yang dipeluk malah menatap depan sendu. Tak menyangka jika anaknya akan dikenalkan oleh seorang lelaki sebentar lagi. "Shya..." lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

Ashya menyudahi pelukan itu disaat mendengar nada gemetar dari snag bunda. "Loh... Bunda kenapa?" Ashya menuntun Fara untuk duduk di pinggiran ranjang miliknya.

Setelah duduk, Fara memeluk Ashya lagi. "Maafin bunda ya, Shya." Fara berucap dengan air mata yang menetes.

"Bunda kenapa?" tanya Ashya lembut seraya mengelus punggung sang bunda.

Fara melepas pelukannya dengan Ashya dan beralih menggenggam tangan anak bungsunya itu. Matanya sudah memerah karena menangis. "Hiks... Maafin bunda sama ayah ya kalau Ashya malah harus gini."

ARESHYA [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang