Bully : 01

40.9K 2.9K 1.4K
                                    

Sebelum baca jawab dulu donggggg hehehehe.

1. Kalian tim baca ulang atau tim baru baca?

2. Kalian tau cerita ini darimana, sih??

3. Siap menghadapi karakter Lee Haechan yang berbeda di cerita ini?

Kalau nggak siap, skip dah. Wkwkwkw.

🔫🔫🔫

BRAKK!!

"Awww!"

Sena meringis dan mengaduh kesakitan ketika Haechan tiba-tiba saja mendorong tubuh gadis itu sehingga jatuh ke lantai.

"Bangun, gue nggak nyuruh lo duduk." Ujar Haechan dingin.

Dengan segera Sena berdiri walau pahanya terasa sangat sakit akibat terbentur lantai tadi. Sena menunduk ketakutan di hadapan Haechan.

Haechan agak menunduk dan memajukan wajahnya menyamakan posisi dengan wajah Sena. Tangan pria itu terulur mengangkat dagu Sena agar Sena menatapnya.

Haechan menggerakkan kepala Sena ke kanan dan ke kiri lantas menghempaskannya begitu saja sedangkan Sena hanya memejam pasrah menerima perlakuan Haechan.

"Beliin gue minum ke kantin."

"I-iya. Minum apa, kak?"

Haechan berpikir sejenak sebelum akhirnya menyeringai lalu menjawab. "Ice Americano."

Sena mengangguk paham lantas segera pergi meninggalkan Haechan menuju kantin. Dia berlari secepat mungkin agar Haechan tidak marah karena kelamaan. Untung saja keadaan kantin tidak ramai jadi Sena tidak perlu mengantri untuk menerima pesanan.

"Ice Americano satu ya, mas." Pesan Sena sedikit terburu-buru.

"Oke mbak."

Dengan cekatan seorang pelayan segera menyiapkan pesanan untuk Sena. Setelah selesai Sena membayarnya kemudian berlari kembali menuju tempat tadi--taman kampus. Namun Haechan sudah tidak ada disana.

Ting!

Haechan
Gue di parkiran

Setelah membaca pesan tersebut Sena kembali berlari menuju parkiran. Jujur, kakinya sudah sangat sakit dan bergetar hebat karena Sena belum sempat makan sedari pagi tadi.

Lagipula bagaimana bisa sarapan jika Haechan saja sudah menganggu Sena sejak subuh? Bahkan untuk mandi saja Sena tidak tenang.

Sena sendiri tidak tahu kenapa Haechan bersikap seperti itu terhadapnya. Semenjak Sena masuk ke kampus ini, Haechan selalu membully-nya menjadikan Sena budak. Tidak ada yang mau membantu Sena bahkan dosen dan pihak tinggi kampus pun angkat tangan mungkin karena Haechan anak pemilik dari kampus ini?

Ya, kampus ini memang milik ayah Haechan.

Kampusnya sangat elit hanya orang-orang berdompet tebal yang bisa masuk ke tempat ini. Lantas kenapa orang miskin seperti Sena bisa masuk ke kampus elit seperti ini? Semua karena Ibu Sena yang bekerja sebagai asisten rumah tangga Haechan dan Sena dijamin kuliah disini tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.

"Kak Haechan!" Sena memanggil Haechan yang kini sedang berkumpul di kursi taman parkiran bersama ketiga temannya.

Haechan hanya mengangkat tangannya mengisyaratkan Sena untuk mendekat dan Sena segera berjalan menghampiri Haechan.

Gadis itu berdiri dengan napas terengah-engah di hadapan Haechan sembari menyodorkan Ice Americano yang sudah dibelinya tadi.

"I-ini kak pesanannya."

Bully ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang