Bully : 06

26.6K 2.2K 673
                                    

WARNING
🔞🔞🔞🔞

🔫🔫🔫

Haechan menghentikan mobilnya tepat di parkiran basemen sebuah gedung apartemen. Dia pun membuka seatbelt dan keluar dari dalam mobil setelahnya dia membuka mobil disamping Sena.

Haechan menarik Sena begitu saja lantas menutup pintu dengan sedikit gebrakan.

Haechan menggenggam erat pergelangan tangan Sena sampai pergelangan tangan Sena memerah dan terasa perih.

"Kak Haechan! Kita mau kemana?"

Tidak ada jawaban dari Haechan sama sekali. Kini dirinya sudah dipenuhi emosi yang memuncak ketika melihat Sena bersamaan dengan Hyunjin terlebih beberapa hari yang lalu Hyunjin lah penyebab Haechan babak belur.

Haechan masuk ke dalam lift dengan tangan yang terus menggenggam pergelangan tangan Sena. Matanya menatap lurus pada pintu lift.

Sena berkali-kali meringis kesakitan berusaha melepaskan genggaman tangan Haechan namun nihil sebab tenaga Haechan lebih kuat.

Sena bahkan tidak sanggup menatap mata Haechan menghitam, rahangnya mengeras dan urat-urat di pelipisnya tercetak jelas menandakan bahwa pria ini sungguh marah.

Sebenarnya apa kesalahan Sena? Kenapa Haechan begitu marah padahal Sena hanya makan bersama Hyunjin.

Sena tidak mau kepedean dulu tapi masa sih Haechan cemburu? Yang kaya gini dinamain cemburu kan??

Ketika pintu lift terbuka Haechan kembali menarik tangan Sena keluar dari dalam lift. Mereka berdua berjalan melewati lorong apartemen sampai akhirnya Haechan membuka salah satu pintu dan mendorong Sena masuk ke dalam.

Usai menutup kembali pintu apartemen Haechan lagi-lagi menarik tangan Sena.

"Kak sakit!" Ringis Sena.

Haechan pun melepaskan tangan Sena tepat saat mereka berada di ruang tamu. Haechan mendorong pundak Sena membuat Sena reflek terduduk di atas sofa.

Tubuh Sena bergetar ketakutan dan keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.

"Kak--" lirih Sena tertahan.

Sena memejamkan matanya begitu Haechan tiba-tiba membungkuk sehingga wajah Haechan berada tepat di depan wajah Sena bahkan Sena dapat merasakan helaan napas Haechan yang menerpa wajahnya.

Haechan menatap Sena dingin penuh amarah. "Bukannya gue udah bilang kalau lo lakuin kesalahan maka gue akan berbuat sesuatu dan satu lagi, gue nggak suka lo punya teman."

"M-maaf kak!" Sena menunduk tubuhnya bergetar ketakutan. "S-saya nggak berteman sama Kak Hyunjin s-saya cuma--"

Sena tidak dapat melanjutkan perkataannya tatkala Haechan lebih dulu mendorong tubuh Sena hingga gadis itu merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan tubuh Haechan yang berada di atasnya.

Sena mengigit bibir bawahnya ketakutan matanya terpejam takut.

Haechan menyeringai, "Lo udah salah dan ini waktunya lo dapat hukuman dari gue."

"Kak--hmmppttt!"

Dengan sekali gerakan Haechan membungkam bibir Sena menggunakan bibirnya. Tangan Sena dia angkat dan dikunci di atas kepala gadis itu sementara Haechan fokus mencumbu bibir Sena dengan penuh nafsu.

Ciuman Haechan turun ke leher Selina, mengigit kecil menimbulkan tanda merah keunguan disana. Tidak hanya satu melainkan banyak tanda Haechan buat.

"Nghhh, ahh, kak!"

Bully ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang