Bully : 34

10.9K 1.5K 462
                                    

Disarankan baca pada malam hari😂🙏

Yok rame yok bisa, part ini lebih panjang dari biasanya 🥺🥺

🔫🔫🔫

Dua bulan sudah berlalu dan Haechan benar-benar sudah menyelesaikan skripsinya hanya dalam waktu dua bulan. Selama dua bulan tersebut juga Haechan hampir tidak ingat kepada Sena saking fokusnya membuat skripsi.

Yah abisnya gimana ya, Haechan kan ingin cepat-cepat lulus supaya bisa menikahi Sena dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.

Sekarang hari wisudanya Haechan. Cowok itu sedang berdiri pada cermin merapikan dasinya yang agak berantakan ketika pintu terbuka menampilkan Sena dengan gaun selutut berwarna pink.

"Sini biar sama saya," kata Sena mengambil alih dasi di leher Haechan.

Haechan hanya menurut namun kelihatannya Sena sulit merapikan dasi Haechan karena tinggi badan Sena terbilang pendek. Haechan terkekeh gemas melihat Sena yang keribetan, dia pun mengulurkan tangannya memegang pinggang Sena kemudian mengangkat tubuh Sena sehingga Sena terduduk di meja rias.

Sena melebarkan matanya terkejut dengan perlakuan Haechan yang tiba-tiba ini.

"Biar gampang," kata Haechan.

Sena pun melanjutkan kegiatannya sedangkan Haechan sibuk memandangi wajah Sena dengan tangan yang melingkar pada pinggang Sena.

Entah kenapa sampai sekarang baik Sena maupun Haechan tidak mengubah nama panggilannya seperti Sena yang memanggil Haechan dengan kak-saya atau Haechan yang menggunakan panggilan lo-gue.

Hal itu memang terlihat agak kasar tapi bagi mereka berdua, itu adalah panggilan sayang diantara mereka.

"Selesai!" Kata Sena tersenyum ceria.

Haechan ikut tersenyum. "Belum."

Alis Sena mengernyit. "Hah? Kok belum?"

"Morning kiss nya belum."

"CK, saya udah pakai lipstik nanti bibir kak---"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Haechan lebih dulu membungkam mulut Sena menggunakan bibirnya. Tidak hanya itu, Haechan bahkan melumat bibir Sena dengan sensual. Karena menikmati permainan Haechan tangan Sena pun berubah tempat menjadi melingkar di leher Haechan.

Ciuman Haechan semakin mendalam, dia mengigit bibir Sena mengabsen satu persatu yang ada di dalam mulut Sena membuat kepala Sena sedikit terpundur ke belakang dan tangannya reflek memegang meja menopang tubuhnya yang semakin terdorong oleh Haechan. Bahkan beberapa botol skincare yang berada di atas meja sampai terjatuh karena tersenggol tangan Sena.

Sena berusaha mendorong dada Haechan menandakan bahwa oksigen pada tubuhnya mulai menipis sehingga mau tak mau Haechan menjauhkan bibirnya dengan kecewa.

"Kak Haechan tuh ya!" Dengan kesal Sena turun dari meja dan bercermin pada kaca besar di hadapannya. Dia melihat lipstik di bibirnya yang mulai berantakan.

Haechan terkekeh gemas. "Thank you. Gue tunggu di bawah."

🔫🔫🔫

Semua orang bertepuk tangan begitu mahasiswa/i selesai melaksanakan ritual wisudaan. Di depan sana Haechan tersenyum cerah dengan tangan melambai pada Sena dan tangan yang satunya memegang tabung berisi surat keterangan bahwa Haechan sudah lulus dari kampus ini.

Setelah sesi foto Haechan langsung berlari kecil turun dari panggung kemudian menaiki tangga menuju kursi penonton tepatnya ke arah Sena.

Sena tersenyum sembari berdiri, saat Haechan sudah berada di hadapannya wanita itu pun mengulurkan buket bunga kepada Haechan.

Bully ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang