Bully : 25

13.8K 1.8K 502
                                    


Yok bisa yok ramein yok🙏

Btw, yang kangen momen haechan-sena wajib banget sih baca part ini😍

Jangan lupa VOMENT!!!

🔫🔫🔫

Jaemin menghela napas panjang kemudian merampas botol minuman di tangan Haechan dengan kasar.

"Lo mau mati banyak minum gini?!" Jaemin betulan nggak habis pikir pasalnya Haechan sudah menghabiskan hampir lima botol minuman alkohol.

"Gapapa elah mati nanti juga dia sendiri yang nyesel," timpal Renjun. "Amal lo belum penuh bego. Lo kira mau masuk surga bisa nego?!"

"Bacot lo semua." Haechan memutar matanya malas lalu mengulurkan tangannya hendak merebut botol di tangan Jaemin namun dengan segera Jaemin menjauh.

"Udah setan! Entar lo tepar gue yang repot!!"

Masalahnya Johnny menitipkan Haechan kepada Jaemin jadi bagaimana pun juga Jaemin yang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada Haechan.

"Lo kalo terus pendam perasaan lo ini yang ada malah nambah gila," ujar Jeno.

"Siapa gila?" Haechan menaikkan sebelah alisnya dengan mata yang sedikit terpejam. "Gue? Cuk!" Kepala Haechan tiba-tiba jatuh ke atas meja. "kalau gue gila sekarang gue ada di RSJ bukan di nightclub!"

"Yaudah, kalo lo nggak mau ungkapin semuanya ke Sena, biar dia buat gue aja ya." Kata Jaemin.

Haechan mengangkat kepalanya, tangannya terulur memegang pundak Jaemin dan matanya menatap Jaemin. "Mau mati lo?"

Jaemin terkekeh pelan.

"Mau sampai kapan sih anjing lo kaya gini?" Renjun jadi emosi. "Lo terlalu gengsi, gerakan lo lambat ditikung sama si jangkung baru tau rasa lo."

"Biarin aja Jun, percuma lo ngasih tau kepala batu nggak akan di denger. Kalo nyesel juga dia sendiri yang rasain." Timpal Jeno lalu meminum redwine dihadapannya.

"Gengsi apaan sih? Ungkapin apaan? Lo bertiga otaknya pada pindah ke lutut, hah? Sumpah, gue nggak ngerti sama pemikiran lo semua!" Kata Haechan setengah sadar setengah tepar.

"CK. Males banget gue, nih bocah kalo udah tepar mulutnya ngeselin banget ah anjing." Renjun misuh.

Jaemin memutar matanya malas. "Harap intropeksi diri ya."

"Chan," Jeno tiba-tiba memegang pundak Haechan membuat Haechan menoleh.

"Hmm?"

"Gue embat Sena ya?"

Haechan menyeringai, dia pun beranjak dari kursinya sembari mencengkeram kerah jaket jins yang digunakan Jeno. "Apa lo bilang?"

"CK. Gue embat Sena." Jeno menekan perkataannya.

Haechan membuang muka tidak percaya, lidahnya bermain di balik pipi. "Berani lo sama gue?!"

"Wah gile nantangin!" Renjun menggelengkan kepalanya salut.

Jeno pun berdiri dan tangannya bergerak memegang pundak Haechan. Cowok itu mencengkeram pundak Haechan agak kuat membuat Haechan meringis.

"Kenapa nggak?"

Haechan menghembuskan napasnya kasar lantas mendorong Jeno dan menatap Jeno dengan sinis beberapa detik sebelum akhirnya pergi begitu saja meninggalkan ketiga temannya.

"Woy mau kemana lo?!" Teriak Jaemin. Dia hendak mengejar Haechan namun Jeno menahannya.

"Diem aja, dia nggak akan kenapa-kenapa."

Bully ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang