Happy reading ♥️
🔫🔫🔫
Malam itu, tepatnya pada malam saat kejadian. Jiho baru saja bertelepon dengan Johnny yang masih bekerja di luar Kota. Jiho baru ingat kalau ponselnya yang satu lagi tertinggal dirumah Johnny saat mereka bertemu disana beberapa Minggu yang lalu tentunya saat Kinar sedang tidak ada dirumah. Sedangkan ingin meminta antarkan ke Johnny, lelaki itu lebih dulu pergi ke luar kota.
Maka itu, malam ini karena kata Johnny, Kinar masih ada urusan pekerjaan Jiho memutuskan untuk datang ke rumah Johnny mengambil ponselnya.
Disini mereka (Johnny dan Kinar) hanya tinggal berdua sedangkan Haechan memang hidup bersama neneknya di Bandung semasa SMA. Haechan jarang bertemu dengan kedua orangtuanya belakangan ini sebab dia juga sedang sibuk dengan ujian-ujian yang diadakan oleh sekolah.
Beberapa pelayan dirumah sudah pada pulang menyisakan satpam yang berjaga di depan. Jiho memasukkan mobilnya ke pekarangan rumah lalu turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah.
Rumah benar-benar sepi dan hening. Tidak ada kegiatan sama sekali disini seperti rumah yang tidak berpenghuni.
Karena tidak mau berlama-lama disini takut jikalau Kinar pulang Jiho pun langsung naik ke lantai dua dimana kantor Johnny berada.
Jiho membuka pintu kantor Johnny yang langsung disuguhkan dengan pemandangan akuarium besar berisi ikan dan beberapa ikan hias. Itu adalah salah satu peliharaan kesukaan Johnny.
Setelahnya Jiho masuk ke dalam menuju meja kerja Johnny. Dia membuka laci yang dikunci oleh pin, tanpa kebingungan Jiho membuka laci tersebut sebab yang tau pin itu hanya Jiho dan Johnny saja. Isinya berupa barang-barang berharga milik mereka berdua dari sejak SMA.
Jiho mengambil ponselnya disana lalu menutup kembali laci. Tadinya dia ingin merapikan dulu ruang kerja Johnny yang agak berantakan tapi karena situasinya sedang tidak bagus mau tidak mau Jiho langsung keluar ruangan.
Brak!
Jiho tergelonjak kaget begitu mendengar suara gebrukan hebat tidak jauh dari ruangan kerja Johnny. Jiho betulan penasaran tapi... Ini bukan waktu yang tepat buat mencari tahu.
"Akh!"
Lagi-lagi Jiho dibuat kaget, kini dengan suara pekikan seseorang dari tempat yang sama. Karena penasaran akhirnya Jiho melangkahkan kaki menuju sumber suara yang ternyata membawa dia ke kamar Johnny dengan Kinar.
Jiho terdiam dengan ragu di depan pintu, kakinya membeku namun rasa penasaran meningkat sangat tinggi.
Jiho memejamkan matanya sejenak, menghela napas panjang sebelum akhirnya meyakinkan diri untuk membuka pintu kamar.
Ceklek
Gelap. Jiho tidak dapat melihat apa-apa. Dia pun semakin melangkah masuk ke dalam kamar, tangannya terulur menyalakan saklar lampu dan ketika sudah menyala Jiho melihat keadaan kamar yang sangat berantakan.
Jiho yakin sudah terjadi sesuatu disini bahkan Jiho melihat pecahan beling dari sebuah guci di dalam kamar ini. Kaki Jiho melangkah menuju kamar mandi namun sebelum kesitu, kakinya kepalang membeku.
Mata Jiho membulat, mulutnya terbuka lebar dan tubuhnya langsung gemetar. Jiho menutup mulutnya menggunakan telapak tangan dan tubuhnya ambruk ke lantai begitu saja.
Kepala Jiho menggeleng kuat berusaha mengenyahkan penglihatannya dan berharap yang dia lihat hanyalah mimpi. Namun, ini benar-benar nyata.
Jiho melihat hal yang tak terduga. Kinar, istri sah dari kekasihnya kini tengah tergeletak di lantai penuh darah yang keluar dari kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully ✔️
Fanfiction[AKAN DIBUKUKAN] [Lee Haechan Fanfiction] "Buka baju lo." "M-mau ngapain, kak?" "Buka atau gue pecat Ibu lo?" Menceritakan tentang Im Sena, gadis yang sangat dibenci oleh Lee Haechan karena Mamanya sudah mendonorkan hati kepada Sena dan Haechan men...