Bully : 08

21.6K 2.1K 345
                                    

Voment juseyo 🥴

🔫🔫🔫

Karena keadaan Sena tidak terlalu buruk akhirnya dia bisa dibawa pulang tanpa menginap di rumah sakit. Haechan mengantar Sena pulang ke rumahnya dan selama di perjalanan tidak ada pembicaraan antara mereka berdua sampai akhirnya Haechan menghentikan mobil di depan pagar rumah Sena.

"Makasih." Kata Sena singkat lalu membuka seatblet dan hendak membuka pintu mobil namun kalah cepat dengan tangan Haechan yang tiba-tiba menahan tangannya.

Sena menoleh bingung dengan wajah yang masih sayu. "Kenapa?"

Haechan diam sejenak menatap Sena dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Sena menoleh pada tangannya yang masih digenggam Haechan membuat Haechan menyadarkan dirinya lalu melepaskan genggamannya tersebut.

Haechan berdeham singkat, "Gapapa."

"Oke."

Sena langsung keluar dari dalam mobil disusul oleh Haechan yang ikut turun dari mobil.

"Apa lagi, kak?" Tanya Sena yang sudah benar-benar lemas. Tubuhnya masih belun cukup beristirahat.

"Gue--"

"Sena????"

Mereka berdua reflek menoleh ke teras rumah mendapati Ibu dengan khawatir berjalan menghampiri Sena.

Ibu berdiri dihadapan Sena, menangkup pipi anak perempuannya dengan penuh kekhawatiran. "Kamu gapapa?"

Sena tersenyum menurunkan tangan Ibu dan menatap Ibu dengan penuh keyakinan. "Sena gapapa kok, Bu."

"Serius? Tubuh kamu hangat, nak."

"Gapapa Ibu, Sena udah minum obat kok tadi."

Sena tidak mau bilang kalau dia sempat dilarikan ke rumah sakit walau sebentar sebab Sena tidak mau Ibu terlalu khawatir dan berakibat merusak kegiatan Ibu.

"Syukur kalau kamu gapapa," Ibu menghela napas lega lalu menoleh kesamping kanan agak terkejut mendapati Haechan. "Ah, Ibu nggak tau kalau ada Haechan disini."

Haechan tersenyum ramah, "Gapapa, Bu."

"Haechan, makasih ya sudah menjaga anak Ibu selama di kampus." Ucap ibu seraya memegang tangan Haechan dan sangat berterimakasih kepada Haechan.

Haechan membalas genggaman Ibu, "Iya Bu tenang aja, jangan khawatir."

Sena memutar matanya malas, dasar manusia bermuka dua. Bisa aja bersikap baik di depan Ibu padahal kenyataannya Haechan jauh dari ini bahkan mungkin Sena sampai ingin bunuh diri karena sikap dan perilaku Haechan kepadanya.

"Kamu diantar Haechan? Kalau gitu mari Haechan masuk dulu Ibu sudah masak banyak." ajak Ibu memegang punggung Haechan dari samping.

"Ibu nggak!" Sena terlihat panik dia pun tertawa canggung, "Kak Haechan lagi sibuk mungkin lain kali aja, iya kan kak?" Sena menatap Haechan.

Haechan mengangkat alisnya. "Sibuk? Nggak." Haechan menggeleng lalu menoleh pada Ibu. "Kebetulan Haechan juga belum makan, Bu."

"Ahh bagus kalau gitu, nggak menyesal ibu masak banyak hari ini. Ayo masuk, anggap saja ini rumah kamu sendiri ya, nak Haechan." Ibu merangkul Haechan dari samping mempersilakan anak itu masuk ke dalam rumah.

Sementara dibelakang masih ada Sena yang menatap Haechan masuk ke dalam dengan penuh kekesalan. Haechan berbalik menjulurkan lidahnya membuat Sena semakin kesal.

Bully ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang