Bully : 33

11.4K 1.6K 215
                                    

HEH KAN UPDATE JUGA GUE😭😭

Karena udah update yok ramein yok!

Yang membenci keuwuan sebaiknya menjauh okayyy

Happy reading ♥️

🔫🔫🔫

Dua Minggu sudah berlalu dan Haechan sudah dibolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, keadaan Haechan juga sudah benar-benar membaik sebab dia mengikuti aturan rumah sakit dengan serius saking ingin cepatnya pulang.

Dari rumah sakit menuju ke apartemen Haechan diantar oleh Jaemin namun hanya sampai ke lobi dan untuk ke unitnya Haechan diantar oleh Sena.

Haechan sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur, dokter bilang Haechan masih harus banyak istirahat. Sementara sekarang Sena tengah mengambil air minum untuk Haechan meminum obat.

Tidak butuh waktu lama Sena kembali membawa nampan dengan segelas air dan beberapa macam obat Haechan yang terletak di atasnya.

Sena menaruh nampan tersebut di atas nakas kemudian ia duduk di ujung kasur disamping tubuh Haechan.

Selagi menunggu Sena membukakan bungkus obat Haechan tak mengalihkan pandangannya pada wajah Sena bahkan sampai tak sadar bibir Haechan membentuk senyuman tipis.

"Nggak usah senyum-senyum, saya tau kok kalau saya cantik." Kata Sena sebelum akhirnya mengambil segelas air di nakas lalu menyodorkannya kepada Haechan.

Haechan mencibir sembari menerima gelas yang diberikan Sena. "Nggak usah kepedean, lo jelek."

"Iyaaa terserah kak Haechan. Mau saya jelek, mau saya cantik tetep aja kan kak Haechan bakal jatuh cinta sama saya." Entah kenapa Sena merasa jijik sendiri dengan perkataannya.

"Ngarep bener lo?" Haechan merebut obat di tangan Sena dengan sinis lalu menelannya sekaligus sebelum akhirnya meminum segelas air di tangannya.

Sena memutar matanya malas dan mencibir. Dasar Lee Haechan! Dari dulu tidak bisa menghilangkan kegengsiaannya. Padahal Sena tau betul kalau Haechan bucin parah kepada Sena hih!

Haechan menaruh gelas di atas nakas lalu menatap Sena dengan merengut membuat Sena keheranan.

"Kenapa sih?" Tanya Sena.

"Menurut lo?"

"CK. Terserah deh saya pusing sama kemauan kak Haechan!"

Sena beranjak dari kasur hendak pergi meninggalkan Haechan namun tangan Sena lebih cepat ditahan oleh tangan Haechan.

Sena memejamkan matanya penuh kesabaran sembari menghela napas panjang sebelum akhirnya berbalik, "Apa lag--kak Haechan?!"

Sena tersentak kaget begitu Haechan tiba-tiba menarik tangannya hingga Sena terlentang disamping Haechan. Pria itu merubah posisi tangannya menjadi memeluk pinggang Sena sementara kepalanya ia sandarkan pada dada Sena.

"Kak--" ujar Sena tertahan.

"Sebentar, gue kangen."

"Ya tapi--" Sena tidak sanggup melanjutkan perkataannya sebab Haechan mengangkat kepala menatapnya dengan tajam.

Pada akhirnya Sena hanya menghela napas panjang dan pasrah. Cukup lama mereka berada di posisi ini, deru napas Haechan terasa jelas pada dada Sena. Karena bosan Sena pun memainkan dagu Haechan, mengelus dagu pria itu dan juga memainkan rambut hitam pekat milik Haechan.

Bully ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang