- Two Humans Are The Weakest -

3.8K 566 51
                                    

Seven years later~

Brakk

"SEONG JIN-WOO IREONA, waktunya kita pergi bekerja! " teriak seorang gadis bersurai coklat , dia adalah Byun [Y/n] melangkah masuk ruang kamar seseorang setelah membu- lebih tepatnya memdobrak pintu mencari sang empung apartemen yang tidak terlihat keberadaannya. Lalu terdengar suara seseorang yang membalas teriakannya.

"Iya iya, aku sudah bangun, jangan teriak teriak dan pintunya juga tidak ku kunci, [Y/n]. " balasan suara dari seorang pemuda imut bersurai hitam itu yang tidak lain adalah Seong Jin-woo yang sedang bersiap siap dan hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat kelakuan sang gadis.

"Eh, udah bangun ternyata, ayo cepat sarapan dulu, lalu setelah itu kita pergi bekerja! " ucapan si pemuda iya hiraukan dan beralih menarik tangannya untuk duduk di meja makan.

*Kalau kalian bertanya tentang Jin-ah, orangnya sudah pergi sekolah.*

Mendengar jawaban [Y/n] membuat Jin-woo menghela nafas sembari tersenyum melihat kelakuan temannya itu, meskipun bar bar tapi Jin-woo bersyukur dengan keberadaan [Y/n] di dekatnya.

Entah kenapa tiba-tiba Jin-woo ingat kejadian saat dimana pertemuan pertama dirinya dengan [Y/n] Yang sebenarnya bukan pertemuan pertama karena ternyata mereka sudah saling kenal atau lebih tepatnya hubungan ibu keduanya.

Ibu [Y/n] dan ibunya Jin-woo ternyata adalah sahabat dekat semasa sekolah menengah. Dan hubungan tersebut masih terjalin baik bahkan sampai keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing dan memiliki anak.

Namun sayangnya saat [Y/n] masih umur lima tahun, suatu kejadian tidak mengenakan menimpa keluarganya dan membuat sang ibu menjadi korban karena kejadian tersebut. Menurut berita yang beredar kejadian tersebut disebabkan oleh perampok tapi ada juga isu isu yang mengatakan ada hubungan dengan keluarnya monster dari gate disekitar rumahnya.

Karena musibah tersebut ayah [Y/n] memutuskan untuk pindah menjauh dari kota seoul dan sempat lost contact keluarga seong.

Saat umur [Y/n] sudah menginjak remaja, dia juga harus kehilangan ayah akibat penyakit yang diderita. Pihak kerabat lainnya sempat menawarkan untuk tinggal bersama mereka namun [Y/n] lebih memilih untuk mandiri dan tinggal disebuah apartemen sederhana yang ternyata bersebelahan dengan tempat tinggal teman ibunya itu.

JIN-WOO POV

Setelah makan malam saat itu ibu menceritakan masa lalu [Y/n] padaku. aku merasa sedih, kagum dengannya ,  terkadang aku merasa selalu ingin menjaganya namun-

"HELLO~ dari bumi untuk Jin-woo " suara bisikan dari sebelah kanan membuatku tersentak kaget.

Dengan reflek aku menoleh kearah kanan, kalau saja saat ini aku sedang berdiri bisa dipastikan aku akan terjungkal kebelakang saking terkejut sehingga membuatku jantungan juga dapat ku pastikan wajahku memerah padam.

JIN-WOO POV END

Tanpa sadar Jin-woo melamun saat sedang sarapan dan membuat [Y/n] bertanya tanya apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda imut itu.

Saat ingin mencoba untuk membaca pikirannya ,tiba tiba saja ada ide yang muncul di benaknya dan membuat [Y/n] menyeringai jahil.

*Fyi , [Y/n] dia dapat mendengar apa yang dipikirkan oleh orang lain, kemampuan alami yang dia dapat.*

Dengan sengaja dia mendekatkan dirinya kearah Jin-woo dan membisikan beberapa kata dan tentu saja membuat Jin-woo kaget dan menoleh kearah nya. Dan membuat jarak wajah antara dirinya dan Jin-woo begitu dekat. Kalau saja dia memajukan kepalanya bisa dipastikan mereka akan-

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang