- Traitor -

2.2K 474 4
                                    

WOOOOSSHH~! WOOOOSSHH~! BOOM! BOOM.

"AP-APALAGI SEKARANG?!"

"MEREKA MENDEKATI KITA!!"

"MEREKA SEMUA MULAI BERGERAK!!"

~~~~

Ujian terakhir dalam komandemen ketiga berisi buktikan kesetiaanmu artinya dengan kata lain kalian harus membuktikan apakah kita layak atau tidak. meskipun begitu itu bukan tujuan utama dari adanya double dugeon ini melainkan untuk sang pemeran utama.

Keadaan saat ini kami para Hunter sedang dalam keadaan terdesak. Patung-patung penjaga yang awalnya diam tiba tiba bergerak saat kami semua masuk kedalam lingkaran altar.

"A-APA YANG HARUS KITA LAKUKAN SEKARANG ??"

"APA APAAN INI?! SIAL!!"

Sedangkan pemeran utama kita saat ini juga tengah kebinggungan.

'Aku mau sih membantu, tapi ini juga demi kebaikan pemeran utama.' batinnya berkecamuk. [Y/n] sendari tadi menatap berharap Jin-woo.

Keadaan sekarang Jin-woo sedang merangkul [Y/n] jadi sebelumnya si gadis maniak susu ini yang menawarkan untuk menompang tubuh si pemuda. walaupun ada perdebatan sebelumnya yang akhirnya dimenangkan oleh si gadis.

"[Y/n] tatap patung patung itu!. Ju-hee ssi jangan tutup matamu!.ini sama seperti permainan yang kita mainkan saat kita masih kecil. mereka akan mendekat saat kau tidak melihat mereka. semuanya jangan palingkan mata kalian dari patungnya!!"

[Y/n] hanya membalas dengan anggukan.

Patung-perlahan semakin mendekat.

Api api biru perlahan-lahan padam pada tiap waktu per waktu.

Tiba-tiba saja Jin-woo dan [Y/n] dikejutkan oleh suara teriakan wanita dari belakang mereka. keduanya menoleh melihat wanita tersebut. sebelum dapat mencegahnya berlari namun kami terlambat menghentikannya. wanita itu lari terbirit-birit kearah pintu yang besar itu.

Semuanya yang melihatnya terkejut tidak percaya. awalnya mereka berpikir kemungkinan wanita itu pastinya akan mati terbunuh namun setelah melewati pintu nyatanya wanita itu tetap baik baik saja. hanya saja pintu itu juga perlahan lahan menutup.

Semuanya mulai memborbardir pertanyaan kepada Jin-woo.

Disisi lain [Y/n] hanya memfokuskan untuk mendengar apa yang ada didalam benak Jin-woo.

'Apa?apa ini?'

'Api biru menghilang selang beberapa waktu tertentu. satu dari api merah, yang menyala berdasarkan jumlah orang di altar, menghilang tepat setelah dia pergi.'

'Komandemen pertama sembah yang mulia, kedua puji yang mulia. setidaknya hingga saat ini teka-tekinya tidak jauh berbeda dengan yang diperintahkan....'

Dan sebenarnya masih banyak yang ada dalam pikiran si pemuda itu hanya saja [Y/n] lebih memilih tidak melanjutkannya.

'Ugh, dialognya gak berubah ternyata.' pikirnya.

"JANGAN!!!" teriak Jin-woo kearah salah satu anggota raid yang berlari keluar. [Y/n] yang melihat ekspresi Jin-woo hanya bisa meringis sambil mengelus punggungnya.

'Jin-woo, kumohon untukmu tetap bersabar.' [Y/n] sebenarnya bisa saja membantu namun tentu saja nanti dirinnya mengubah seluruh alur ceritannya dan berantakan.

[Y/n] lalu berjalan menuntun Jin-woo mendekati pinggiran altar dan memintanya untuk duduk sejenak. merangkul seseorang dengan keadaan salah satu anggota tubuhmu hilang terbilang cukup melelahkan.

"Uh, apa?!" kejut Kim ahjusshi.

"JANGAN PERGI!! KITA TAK BISA MEMBIARKAN ORANG PERGI LEBIH BANYAK LAGI!!!" teriak peringatan Jin-woo.

[Y/n] hanya menghela nafas lelah menyimak perkataan Jin-woo. sesekali melirik keadaan tangan kirinya yang masih mengeluarkan darah.

"JIKA KITA TAK PUNYA CUKUP ORANG UNTUK MELIHAT SEMUA PATUNG! KITA AKAN MATI!!" jelas Jin-woo.

Jin-woo menjelaskan kalau saat ini yang harus kita lakukan hanya diam ditempat dan melihat kearah patungnya sampai api birunya menghilang. dia juga memberitahu kalau api biru itu adalah waktu. kalau api-api biru itu semua padam maka kita semua daat pergi.

Di samping itu Kim ahjusshi lagi lagi mulai mengungkapkan kata perkata omong-kosongnya itu. membuat [Y/n] jengkel mendengarnya.

'Cih, si pak tua ini membuatku kesal'

"KIM.SANG.SHIK.SSI. lebih baik anda diam, hentikan ucapan omong-kosongmu itu. yang kami butuhkan sekarang adalah kerja samanya untuk kita bisa keluar bersama-sama dari sini." gertak [Y/n]

"Anda benar benar cerdik Byun agasshi. benar-benar berkat kalian berdua aku juga masih hidup . sungguh terima kasih" ujarnya.

'TERIMA KASIH PALAMU HAH!'

"Kim Sang-shik ssi" jawab lirih Jin-woo.

"Aku minta maaf" lanjutnya.

Dengan itu, Kim ahjusshi membuang pedangnya dan melangkah keluar altar. mengabaikan teriakan suara Jin-woo, dia berlari ke arah pintu keluar. Dia berlari keluar tanpa menengok kebelakang. [Y/n] yang berada disisinya tidak kuasa menahan sedih lantas dipeluknya Jin-woo.

Dapat dia dengar juga jeritan kesedihan dalam batin Jin-woo. Berusaha menenangkan si pemuda tanpa mempedulikan sisi bahunya yang basah.

'Jin-woo, kumohon bertahanlah. Sebentar lagi, sebentar lagi kita akan baik-baik saja. Semua akan berakhir.'

'Jadi kumohon bertahanlah. Ini juga demi kebaikanmu.'

To be continued.

Vote * 🌟 *

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang