- Dungeon And Lizards -

1.7K 366 18
                                    

Sudah berhari-hari setelah kejadian [Y/n] dan Jin-woo menyelesaikan dungeon dan hari ini adalah hari terakhir mereka di rumah sakit.

Kegiatan awal hari mereka isi dengan Jin-woo yang sedang berlatih untuk memenuhi quest hariannya sedangkan [Y/n] yang sedang asik membaca buku yang dia minta dari babunya.

Semenjak dirinya mengalami reawakening, On dan Hong selalu menuruti apa saja yang dikatakan [Y/n] seakan-akan apa yang dikatakan adalah perintah yang harus mereka lakukan pada majikannya.

Setelah Jin-woo selesai melakukan sit-up berganti posisi ke push-up, mendadak merasakan beban pada punggung telanjangnya. Dia tau apa itu.

"[Y/n]! Turun dari punggungku, itu basah!" Tegur Jin-woo.

"Tenang saja soal itu ,lanjutkan saja latihannya. Aku sedang membantumu agar stat kekuatanmu meningkat dengan cepat." Balas [Y/n] yang dengan santainya mendaratkan bokongnya pada pungung Jin-woo sedangkan mata masih fokus pada buku.

Si surai hitam hanya bisa pasrah membiarkannya. Sampai datang suara dari balik arah pintu. membuat mereka kompak menengok kearah sumber suara.

"Aku masuk, permisi."

Ternyata seorang perawat wanita. Pandangan pertama yang dia lihat adalah seorang pria dalam posisi push-up dengan wanita yang duduk diatasnya, dan jangan lupa keadaan sangat mencolok adalah si pria yang telanjang dada.

"Oh!"

"Ah, maaf." Kata Jin-woo.

Keduanya kemudian berdiri dari posisinya. [Y/n] lalu menyerahkan baju pasien pada Jin-woo sedangkan matanya masih fokus pada buku.

"Tidak. itu salahku..." ungkapnya sembari memalingkan wajahnya dari Jin-woo.

Namun karena penasaran sesekali dia melirik Jin-woo .

'Wow, pasien ini...'

'Apa tubuhnya se-bagus itu ketika dia masuk rumah sakit? Dan...'

Pandangannya beralih pada gadis disebelahnya.

Iris violet miliknya memberikan senyuman termanis pada perawat agar menghentikan pemikiranya kemudian kembali lagi membaca bukunya, sehingga tanpa disadarinya kalau yang dia lakukan membuat si perawat itu makin ngeblusing.

"Em, Iya apa kalian akan keluar hari ini?" Tanya si perawat dengan gugup.

"Iya" Jin-woo membalasnya dengan singkat begitu juga dengan [Y/n].

"Jika kalian tidak keberatan, bisa aku meminta nomor kalian?" Tanya sambil menyodorkan ponselnya.

Seketika dapat [Y/n] rasakan sebuah batu besar menimpa kepalanya.

'Eh, aku tidak salah dengarkan?!'

"Nomor ponsel?" Tanya Jin-woo memperjelas.

"Iya, itu pun kalau kalian tidak keberatan." Balasnya menatap bolak balik keduanya.

Jin-woo kemudian masukan nomornya karena dia pikir ada kemungkinan urusan yang belum selesai. lalu bergantian menatap ragu-ragu [Y/n].

"Uhm, bagaimana denganmu?"tanyanya.

[Y/n] cengo tidak percaya, sebenarnya tidak masalah hanya trauma memberikan nomor ponselnya pada orang lain.

Ya siapa sih yang gak trauma hpnya dibombardir pesan-pesan dan nomor-nomor tidak dikenal. Bahkan saking banyaknya, membuat [Y/n] tanpa pikir panjang membuang hpnya. Dan Jin-woo tau apa yang terjadi saat itu.

'Juga ngapain dia minta nomor ku?'

Tanpa berpikir panjang [Y/n] menerima ponselnya lalu memasukan nomor nya.

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang