Genangan darah berceceran, Tubuh-tubuh manusia tergeletak tak bernyawa, beberapa bagian anggota tubuh yang terpisah dari badannya dan reruntuhan bebatuan disekitar ruangan.
'Hah... Mengerikan.'
Mata [Y/n] berkeliling melihat keadaan sekitar.
'Rasanya mau mual melihatnya.' pikirnya
"Sudahlah Ju-hee ssi... lebih baik kamu obati saja [Y/n]. Dia memiliki luka lebih parah" Ujar lirih Jin-woo.
[Y/n] menatap Ju-hee yang tetap berusaha untuk menyembuhkan mereka berdua.
"Tidak, kalian bertahanlah sebentar lagi! Aku janji akan menyembuhkan kalian!" dan semakin dia melanjutkan, mana dan daya tahan tubuhnya semakin menurun membuatnya mimisan.
"Hentikan itu Ju-hee, yang ada kamu juga ikut terluka parah."
[Y/n] khawatir dengan keadaan Ju-hee.
"Ta tapi eonni, tanganmu-"
Cough Cough ~
Tiba-tiba Ju-hee terbatuk-batuk membuat [Y/n] menghela nafas lelah melihat kekeras kepalanya Ju-hee.
Yang lain hanya bisa menatap iba ketiganya.
"Apa mereka bisa bertahan?"
"Kasihan sekali..."
"Baiklah, yang penting mereka selamat."
"Kita mulai dengan 18 orang dan sekarang hanya tersisa 7 orang." kata Kim ahjusshi.
"Dan 3 terluka parah." timpal Song ahjusshi.
[Y/n] mendengar dengan seksama percakapan antara kedua orang tua itu.
'Hm...bagian si Kim tua yang asal nuduh Song ahjusshi yang melakukan kesalahan' batinnya
"Itu kesialan bahwa kau kehilangan tanganmu, tapi ini semua terjadi karena kau membuat keputusan yang gegabah sebagai ketua party. Song ssi... Kau tunggu hukumanmu."
Mendengar perkataannya membuat [Y/n] menatap datar Kim ahjusshi. Sedangkan Song ahjusshi hanya pasrah mengiyakan perkataannya.
"Bajingan itu...jangan lagi!!"
Entah apa yang akan dilakukan patung besar itu yang berjalan kearah tengah-tengah ruangan membuat kami para Hunter menatap was-was apa yang akan terjadi selanjutnya. tiba-tiba, suara menggelegar terdengar di dalam ruangan tersebut.
"AP-APA YANG TERJADI?!"
"GEMPA BUMI?!"
Di tengah ruangan, sebuah mimbar mulai perlahan naik. mimbar itu berhenti setelah setinggi pinggang.
"A-apa itu?" tanya Kim ahjusshi.
"Sebuah altar" jawab Jin-woo.
"Altar?"
"Kalian tahu, seperti yang ada di mitologi. dimana mereka mengorbankan makhluk hidup kepada dewa mereka. sapi, babi, domba, anak-anak, perawan, dll..."
"Dan komandemen terakhir adalah buktikan kesetiaanmu." jelas Jin-woo.
'Sudah sampai ujian terakhir ya?.' batin [Y/n]
Dalam pikiran [Y/n] mendadak terngiang-ngiang dengan perkataan kedua kucing tersebut sebelum pergi bekerja.
"Ingat kau harus bisa bertahan saat didalam sana."nasihat On.
"Hora, Hora jangan sampai mati, loh. Nanti si dia dengan yang lain, loh" goda Hong dengan semirik.
"Ho ho, benar terus-terus nanti si doi sama-."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling
Action"WHAT, INI KAMAR SIAPA? " Bangun bangun udah ada di dunia 2d? ©Chun-gong, Jang Sung-lak No plagiat Murni imajinasi Author {Warning ⚠ cerita ini banyak spoilers dari yang aslinya. Bagi yang tidak suka maka baca dulu yang asli, kalau yang tidak kebera...