- Rules Game -

2.4K 496 17
                                    


"IT...ITU BERGERAK!!" teriak Park ahjusshi.

"SIAL!!!KITA HARUS BERTARUNG DENGAN MEREKA?!?" sambungnya terkejut bukan main.

"BERTARUNG DENGAN MEREKA?! Pekik semua orang.

~~~~

JIN-WOO POV

keadaan sekitar mulai ricuh, semua orang mulai panik.

'Rank apa orang barusan yang barusan mati tadi?...Rank D'

'Jika bahkan kemampuannya buruk, setidaknya dia lebih kuat dibandingkan rank E sepertiku,'

'Tapi hanya dengan satu serangan?'

'Sebentar! Tunggu sebentar, dungeon ini setidaknya rank D.'

'Aku tak pernah mendengar monster yang sekuat mereka di dungeon rank D.'

JIN-WOO POV END

[Y/n] sendiri mengamati sekitar dengan waspada, menggerakkan mulutnya berkata dengan suara lirih tanpa ada yang dapat mendengar apa yang dia katakan.

"Mugen"

Muncullah sebuah pelindung tak kasatmata mengelilinginya beserta orang sekitar yang tak jauh didekatnya. Separuh kekuatan yang dia dapatkan dari On dan Hong.

kalau kalian bertanya apa itu mugen, kekuatannya sama kek gojo satoru.

'Setidaknya aku dapat membantu sedikit beberapa orang untuk bertahan, berkat duo koceng itu.' pikirnya.

" Jika semua patung disini dapat bergerak... " kata Song ahjusshi." Jangan katakan... Bahkan yang satu itu...? " lanjutnya menatap horor patung besar itu.

Jin-woo yang mendengarnya menoleh ke patung besar, dan dia membalas kontak matanya secara langsung.

~~~~

JIN-WOO POV

Ini bukan pertama kalinya bagiku dan [Y/n] berada dalam situasi hampir mati.

Saat pertama kali kami ikut penyerangan, kami berdua tak sengaja berpisah dari kelompok raid dan tersesat.

Aku juga mendapatkan serangan dipunggungku dari monster rank E dan masuk rumah sakit selama 4 hari, syukurlah [Y/n] berada disampingku saat itu entah apa yang terjadi padaku kalau dia tidak ada.

Aku juga hampir mati kelaparan setelah terperangkap didalam dungeon...

Meskipun itu semua dungeon rank rendah, aku harus mempertaruhkan nyawaku. untuk [Y/n] sendiri meskipun dia rank E sama denganku, dia dapat mengatasinya dengan sendiri.

Yang lainnya menukarkan inti magis mereka dengan senjata yang lebih baik. Untuk mengalahkan monster yang kuat.Dan mendapatkan lebih banyak barang berharga.

Kadang kala [Y/n] memaksaku untung memakai senjata yang dia miliki namun selalu kutolak sebab aku tau senjata senjatanya itu milik peninggalan kedua orang tuanya, yang pastinya itu sangat berharga.

seketika aku membayangkan ibuku yang tengah berbaring di rumah sakit.

'Aku tak dapat melakukannya.'

Selalu saja tanpa senjata, membeli pedang yang murah lagian akan cepat rusak dan mempunyai Healer akan membuat lukaku sembuh jika hanya lukanya tidak terlalu parah.

"Anak itu keluar terluka lagi."

"Di dungeon rank E belaka?"

"Aku merasa kasihan dengan Healer yang bersamanya."

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang