- Who i am? -

1.9K 319 23
                                    

Saat ini [Y/n], Jin-woo dan Jin-ah sedang berada di taman kota melakukan perenggangan, bersiap untuk lari pagi.

"Mengapa kamu tiba-tiba ingin ikut kami berolahraga?"

Jin-woo melirik adiknya yang sedang pemanasan.

"Kalian sepertinya sangat bersemangat belakangan ini. Juga itu tidak baik bagiku untuk duduk di belakang meja terlalu lama. " Jawab Jin-ah.

"Itu bagus, sesekali kamu ikut kita olahraga juga. Agar lemak mu gak bertumpuk seperti babi." Imbuh [Y/n] bercanda.

"Eonni~"Jin-ah menghentak-hentakan kakinya kesal.

Jin-woo dan [Y/n] tertawa.

"Jangan sampai ketinggalan juga." canda Jin-woo juga. Jin-ah mendengus menaggapinya.

Mereka bertiga mulai berlari mengelilingi taman. ditengah-tengah larian. Jin-woo mulai mengajukan pertanyaan yang terdengar tidak masuk akal pada adiknya.

"Jin-ah, kalau saja kamu tiba-tiba mendapatkan uang sebesar 3 milliar won, apa yang kamu lakukan?"

"Apa yang kamu tanyakan? mungkin mendepositokan itu atau pindah kerumah yang lebih besar.."

"Dan sisanya?"

"Ya kalau itu.... Ah!."

Apa perasaan Jin-woo saja kalau adiknya baru saja menyeringai menatap antara dia dan [Y/n]?

"Bagaimana kalau untuk masa-"

"Kalau kau [Y/n]?" Jin-woo memotong perkataan dan beralih pada wanita disebelah adiknya itu. dia sekilas melihat adiknya itu tersenyum jahil padanya namun ia hiraukan.

"Aku? ah, kalau aku akan membeli banyak macam bahan kue juga stok susu atau bahan masak-masakan lainnya, menabungnya dan....um, apa lagiya~." 

Ya, seperti yang diharapkan. 

Sontak Jin-woo dan Jin-ah sweatdrop. Meskipun gak aneh tapi tetap saja mereka selalu tercengang akan hal itu.

"Sama untuk masa depan nanti, eonni jangan lupa." celetuk Jin-ah

"Ah, ya benar juga."

Jin-woo menatap datar adiknya dan dibalas Jin-ah dengan jenaka.

"Benar masa depan untuk membangun toko kue."

Eh?

"Kalian ingat aku pernah bilang ingin membuat toko kue sendiri suatu saat nanti. ya benar sekali terimakasih udah mengingatkannya Jin-ah~."

Hah?!

Jin-ah tercengang dengan pemikiran eonninya, berbalik menatap oppanya yang memandang lurus jalan dengan ekspresi sulit diartikan.

Ah, dia mengerti sekarang.

"Eonni maksudku bukan itu tapi rencana membangun rumah tangga, menikah gitu. " Ujar blak-blakan Jin-ah.

"Hahaha, itu masih terlalu jauh, Jin-ah." sanggah [Y/n].

'Eonni bagaimana bisa kamu tidak peka sama sekali?!'

'Um?!' [Y/n] menatap Jin-ah bingung.

"Kamu baik-baik saja, Jin-ah? "

"Gak kok, gakpapa."

[Y/n] memiringkan kepalanya bingung. 'Lalu apa maksudmu nggak peka itu?'

"Tapi apakah angkanya agak tidak masuk akal, Mengapa 3 miliar? " Jin-ah memilih mengganti topik obrolan. kalau dia melanjutkan bisa-bisa ikutan sakit kepala juga nantinya.

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang