- Carthenon Temple -

2.5K 525 21
                                    

Terowongan itu semakin lama semakin dalam. di bagian depan diisi oleh Song ahjusshi dan beberapa Hunter veteran lainnya. Mereka mengandalkan cahaya senter dalam ponsel mereka untuk terus berjalan di dalam terowongan.

Kim ahjusshi kemudian berkata," Bukannya kita sudah masuk terlalu jauh?"

" Sudah berapa lama kita berjalan?"

Kim ahjusshi memeriksa jam tangannya, "Sekitar 40 menit."

"Gerbangnya akan menutup dalam satu jam setelah kita membunuh bosnya jadi tinggal 20 menit lagi."

Disalah satu bagian terbelakang rombongan terdapat tiga sekawan?, terdiri Ju-hee, [Y/n] dan Jin-woo.

"Hey...Ju-hee ssi..[Y/n], maaf..." Sahut Jin-woo tiba tiba menundukan kepalanya.

"Tentang apa?" tanya Ju-hee. sedangkan [Y/n] yang sendari tadi diam menatap Jin-woo dengan tanda tanya.

{Fyi, posisi [Y/n] berada di tengan diantara mereka}

"Memaksamu datang kesini setelah aku memilih ya..." ujar Jin-woo sembari menatap bersalah kearah gadis Healer itu. sedangkan [Y/n]? dia lebih memilih menyimak sambil minum susu kotak?

"Tak apa apa jadi kau jangan khawatir padaku." balas Ju-hee sedikit menundukan kepalanya.

'HIH, BOHONG BANGET' tentu saja [Y/n] hanya bisa berteriak dalam hati mendengarnya, masih sayang telinga soalnya. baru saja di ceramah oleh keduanya jadi lebuh memilih diam dengan mengeluarkan keringat dingin dipelipisnya menatap keduanya sambil menggigit sedotannya.

"Apa kau... beneran tak masalah? Jin-woo bertanya dengan ekspresi senang di wajahnya, tanpa sadar dia membangunkan singa betina dalam diri si gadis surai orange itu. seakan akan mendapatkan sinyal darurat, [Y/n] dengan cepat melambatkan jalannya agar tidak berada di antara keduanya membuat tatapan tanda tanya dari si pemuda imut itu.

{Aturan dalam novel, sang pemeran utama terkadang bisa jadi bodoh dan juga tingkat kepekaannya sangat anjlok terhadap sekitar}

'Ah, aku hampir melupakan poin utama itu' batin [Y/n] berpikir sembari memegang dagunya.

"Jujur saja... tentu saja itu masalah," Ju-hee menggatakannya dengan ekspresi yang menyeramkan.

Sedangkan Jin-woo memasang wajah pias mengungu? mendapat jawaban dari Ju-hee.

[Y/n] yang berada di belakang keduanya hanya bisa sweatdrop melihatnya.

'Huaaaa kowaina~ jinja kowai~, dan apa ini perasaanku saja apa emang Ju-hee mengeluarkan aura hitam juga ada apa dengan matanya yang bercahaya itu? yaampun efek novel benar benar...' [Y/n] tertawa gaje.

Dengan terburu [Y/n] mempercepat langkahnya berjalan mendekati keduanya ,nyempil diantara mereka. lalu [Y/n] mengambil tangan keduanya lantas dia gandeng.

"Hei Ju-hee ya jangan marah marah gak baik, lebih baik kamu makan coklat aja agar lebih baikkan ya" tawarnya menghentikan amarah gadis Healer itu, ditangan [Y/n] terdapat satu kantung berisi coklat dapat dipastikan isinya banyak. lalu dia menoleh kearah sebaliknya " Jin-woo juga mau?" tawarnya polos.

Terkadang dalam batin keduanya bertanya tanya dengan kelakuan ajaib si gadis maniak makan ini, bagaimana dengan tenangnya membawa camilan setiap saat di dalam dungeon. Tanpa banyak berkata keduanya lantas mengambil coklatnya.

"Eonni memang yang terbaik, memang ya kalau dengan sesama wanita selalu saling mengerti satu sama lain." ujar Ju-hee seraya melirik sinis kearah Jin-woo, lalu memeluk tangan [Y/n].

[Y/n] hanya bisa tersenyum canggung sembari menepuk punggung Jin-woo yang bisa tertawa lirih dengan komentarnya.

"Kau merasa bersalahkan, bagaimana kau menentraktir kami makan?" Usul Ju-hee. dijawab anggukan semangat [Y/n].

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang