- Sacrifices And Systems -

2.3K 513 15
                                    

'Terima kasih?'

'Jangan buat aku tertawa!'

'Kau...kau yang pergi dari sini. bisa membuat kami mati.'

'Jin-woo, kumohon bertahanlah. Sebentar lagi, sebentar lagi kita akan baik-baik saja. Semua akan berakhir.'

'Jadi kumohon bertahanlah. Ini juga demi kebaikanmu.'

~~~~

"Jin-woo, hei kau sudah agak baikan ?"

Terdengar suara lembut yang memanggilnya membuat pemuda imut itu tersadar dari lamunannya. Jin-woo menoleh menatap tepat pada manik mata ungu si pemilik suara. sempat terdiam sejenak membuatnya tersadar lalu melepaskan pelukan dan  mengalihkan pandangannya. dapat [Y/n] lihat sendiri kalau telinganya memerah membuat dirinya terkekeh kecil. Wajah Jin-woo juga semakin memerah setelah dirinya tersadar  menangis dipelukan [Y/n]. 

"A-ah, a-aku sudah mendingan." Jin-woo melirik [Y/n] lalu pandangannya beralih kelengan kirinya yang hilang membuat Jin-woo meringis dan merasa bersalah.

"Jangan merasa bersalah. aku gak papa " [Y/n] dengan santai menjawab seakan akan dapat membaca apa yang ada dipikirannya. namun dapat Jin-woo lihat sendiri kalau wajahnya [Y/n] begitu pucat dan nafasnya pun semakin memberat. sepertinya tubuhnya semaking melemah ditambah luka pada tangan kirinya juga menambah buruk keadaan. 

Perkataan yang diberikan [Y/n] kepadanya sama sekali tidak menghilangkan rasa bersalahnya malahan semakin bertambah.

"Pintunya hampir tertutup. ini sudah terlambat sekarang, tapi akhirnya aku mengerti apa yang terjadi sekarang." Jin-woo dan [Y/n] mengalihkan pandangannya kearah Song ahjusshi. berusaha mencerna apa maksud dari perkataannya. dan ucapan selanjutnya yang dilontarkan Song ahjusshi  membuat kami terkejut.

"Kalian semua harus pergi."

Sontak saja [Y/n] dan Jin-woo menolak mentah-mentah perkataannya.

"SONG CHI-YUL SSI?!/SONG AHJUSSHI?!"

"Pintunya tak akan tertutup selama masih ada satu orang di altar bukan ?" Song ahjusshi menghiraukan teriakan keduanya memilih melanjutkan perkataannya.

"Kalian bertiga masih memiliki masa depan. kalian harus pergi."

Song ahjusshi menoleh menengok kearah Ju-hee.

"Ju-hee agasshi, bisakah kau menolong Seong ssi dan Byun ssi?" tanyanya.

"B-baik"  dengan suara bergetar Ju-hee menjawab. hanya saja sebelum melangkahkan kakinya dirinya terjatuh.

"A-pa apa... ka-kaki ku... tak bisa bergerak.!" Ju-hee menatap Jin-woo dan [Y/n] dengan tatapan tidak kuasa menahan tangis.

[Y/n] menatap sayu Ju-hee. sepertinya Ju-hee benar-benar dalam kondisi buruk. bibirnya membiru dan seluruh tubuhnya seperti bergetar. sepertinya itu adalah dampak karena menghabiskan seluruh mananya, pikirnya.

"Itu pasti karena kehabisan mana. kau menggunakan terlalu banyak untuk menyembungkan Seong ssi dan Byun ssi" Ujar Song ahjusshi sependapat pikiran dengan [Y/n].

'Kalau saja Ju-hee tidak menyembuhkanku...' Pikir Jin-woo dan [Y/n] bersamaan.

Jin-woo juga menatap [Y/n] bersalah. berusaha berbicara karena merasa bersalah. Justru dia dikejutkan oleh perkataan temannya itu.

"Kalau begitu biarkan aku saja yang tinggal disini."

Ketiganya menatap [Y/n] terkejut.

"[Y/N]!Apa kau tidak waras?"

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang