- Dungeon And Lizards #2 < Bad Feelings? > -

1.5K 343 27
                                    

"Yakin gak mau dibantu,nih?"

Jin-woo tersenyum menanggapi si gadis bersurai coklat itu. dengan percaya diri dia mengatakan "tenang saja, ini bukan beban besar untukku!"

[Y/n] memutar mata mendengar kepercayaan diri dari Jin-woo.

{Aturan dalam novel, setelah mendapatkan kesempatan kedua sang pemeran utama akan banyak perubahan.}

'Ya, karakter pemeran utama sekali.'

'Dan jangan lupa kamu jelaskan tentang ini.' ujar Jin-woo dalam pikirannya.

[Y/n] menggarukan pipinya pelan menggunakan jari telunjuknya. dia selalu lupa mengatakan sejak awal soal kelebihannya ini. dalam telepatinya dengan Jin-woo ia memberitahu asal mula kemampuannya. namun tidak sepenuhya dia katakan.

Tidak mungkinkan kalau dia beritahu memilikinya saat keduanya bertemu. apalagi saat itu mereka belum mengalami kebangkitan pertama, nanti dia curiga.

'Aku memilikinya saat-.'

"Katanya pemimpinnya dua bulan lalu kabur ke luar negeri sambil bawa uang 9 miliar won. pegawai investornya lagi dalam masa-masa sulit."

Percakapan dalam batin keduanya terpaksa terputus akibat orang ketiga.

[Y/n] tersenyum canggung menanggapinya. Jin-woo sendiri dari sorot matanya jelas merasa terganggu secara tidak langsung mengatakan 'kenapa-kamu-memberi-tahu-soal-itu-?'.

"Ransel itu nggak berat? Hyung nggak apa-apa?" Tanya Jin-ho mengingat orang yang disebelahnya ini rank-E membawa dua buah tas besar sekaligus.

"Masih bisa ku tangani, kok." Jawab santai Jin-woo.

[Y/n] dalam telepatinya menggoda Jin-woo betapa banyaknya perubahan yang dia alami. dengan tersenyum licik Jin-woo membalas yang dimana itu terdengar menjengkelkan bagi [Y/n].

'💢' perempatan muncul pada [Y/n] ketika melihat senyuman dari Jin-woo.

"Kalian lebih tua dariku, ngomongnya santai saja."

"Kalian memang orang yang pendiam, ya?" ujarnya menatap antara [Y/n] dan Jin-woo

[Y/n] membantah secara halus dan mengajak berbincang. Jin-woo sendiri menatapnya deadpan, mengomentari Jin-ho dengan kata terselip mengejek. dan jawaban polos dari Jin-ho malah membuat Jin-woo kesal sendiri. [Y/n] terkekeh geli dengan interaksi antara calon kakak-adik ipar masa depan itu.

"Omong-omong , nunna apa ada alasan untuk menjadi Hunter?"

Tiba-tiba saja Jin-ho menajukan pertanyaan pada [Y/n].

"Ya?"

"Maaf maksudku...kenapa anda tidak mencari pekerjaan lebih aman ? seperti industri hiburan mungkin, tidak kalah menguntungkan juga lagi pula anda cantik sayang sekali gitu" Jin-ho mengibaskan tangannya dengan gerak-gerik malu-malu memuji [Y/n].

'Terus apa hubungannya?' [Y/n] mengerjap matanya bingung menjawab apa.

Jin-ho sepertinya tidak menyadari, terdapat sepasang mata arkrik yang bersinar menatapnya tajam seakan bersiap memangsa. dirinya bergidik merinding.

'Apa ada yang mengutukku?' batinnya.

Mereka tiba di gerbang tidak lama kemudian, gate rank C yang memancarkan cahaya biru tua keunguan. menyadari bagaimana gate sedikit lebih besar dari dungeon rank C biasanya, membuat anggota lain berkomentar khawatir.

"Gerbangnya cukup besar."

"Jarang yang kayak gini."

Jin-ho dengan keringat dingin, bertanya kepada Jin-woo perihal ukuran gate yang meragukan.

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang