~lohaaaa...^^
Setelah menghabiskan waktu satu minggu penuh berbulan madu, kini pasangan Jensoo kembali terbang menuju negara kelahiran mereka Seoul.
Seperti biasa selama penerbangan, Jennie begitu manja pada suaminya. Sedari tadi tangannya tidak lepas memeluk tubuh suaminya.
"Sayang apa kau lapar? Aku akan memesan makanan pada pramugari"
"Pesan saja, dan samakan pesanannya"
Jisoo mengangguk, lalu ia menekan tombol dan sang pramugari pun datang menghampirinya. Jisoo memesankan beberapa makanan untuk dirinya dan juga istri tercintanya yg kini sedang terlelap tidur di sampingnya.
Tidak lama makanan pesanan Jisoo datang, namun saat sang pramugari menyiapkan makanan pesanan Jisoo, dengan sengaja pramugari itu menggoda Jisoo dengan mengedipkan sebelah matanya memberi wink dan bibir bawah yg ia gigit semakin menggoda.
Jisoo tersenyum melihat pramugari yg coba menggoda dirinya itu. Saat pramugari memberi kode untuk meminta nomor ponsel Jisoo, dengan senyum manis Jisoo mengangkat tangan kanannya dan memperlihatkan cincin yg melingkar di jari manisnya. Tidak lupa Jisoo pun mengecup pipi chubby Jennie yg masih tertidur lelap di sampingnya.
"Sayang bangun... Makanlah dulu"
Chuppp... Chupp... Chuppp...
Dengan sengaja Jisoo mencium kecil bibir Jennie mengganggu sang istri sampai ia terbangun. Merasa terganggu dengan ciuman yg suaminya berikan, dengan sengaja ciuman terakhir Jennie menggigit bibir bawah Jisoo.
"Aaaakkkk yakkk sayang sakit"
"Kau mengganggu tidur ku sayang"
"Hey aku hanya membangunkan mu sayang, makanan kita sudah datang. Kau ingin aku suapi apa makan sendiri?"
"Suapiiii" Jennie mengeluarkan aegyo membuat Jisoo semakin gemas mencubit pipi chubby itu.
Setelah melihat semua itu, sang pramugari pun dengan kesal berbalik dan menghentakan kakinya meninggalkan pasangan Jensoo.
"Sayang ada apa dengan pramugari itu?" Tanya Jennie sembari mengunyah satu suapan yg suaminya beri.
"Dia mencoba menggoda ku" dengan santai Jisoo mengatakannya dan kembali menyuapi istrinya itu.
"Lalu?"
"Aku hanya menunjukkan ini" Jisoo mengacungkan jari yg dilingkari cincin pernikahan mereka. "Dan membangunkan mu saja"
Jennie tersenyum mendengar jawaban Jisoo. Jisoo benar-benar membuatnya menjadi wanita paling beruntung menikah dengan seorang Kim Jisoo. Kesetiaannya tidak perlu lagi di ragukan.
"Saranghae Kim Jisoo"
"Nado saranghae Kim Jennie"
______________________________________
Satu minggu berlalu ketika pasangan Jensoo sudah berada di Seoul. Jennie masih mempunyai jatah libur dari agensi dan selama libur Jennie menjadi seorang istri yg sesungguhnya. Mulai dari bangun pagi, lalu menyiapkan sarapan untuk dirinya juga suaminya, menyiapkan pakaian kerja yg akan di gunakan Jisoo, lalu membereskan kamar mereka karena untuk membersihkan rumah kedua Kim itu setuju untuk memiliki asisten Rumah Tangga. Siang hari terkadang Jennie akan menghampiri kantor Jisoo dan membawakan hasil masakannya untuk makan siang Jisoo, dan untuk malam hari Jennie akan bermanja pada Jisoo.
"Sayang bangun... Hei.. Sayang.." Jennie dengan lembut membangunkan Jisoo yg masih terlelap.
"Hoammmm... Mmmh..." dengan perlahan Jisoo menggeliatkan tubuhnya, mengerjapkan beberapa kali matanya guna menetralkan penglihatannya dari bangun tidur. "Selamat pagi sayang" Jisoo menghadap Jennie yg berada di sampingnya, tidak lupa lumatan-lumatan kecil yg keduanya memang sering lakukan di pagi hari.