13

1.9K 263 76
                                    

~lohaaaa...^^











"Argghhh umma hiks hiks sa-sakit"

"Tahan sebentar sayang"

"Argghhh hiks hiks hiks u-umma perih"

"Sebentar, sedikit lagi.... Nah sudah selesai"

Sepulang dari acara Jisoo langsung masuk ke dalam kamar tamu dan menarik sang umma.

Jisoo membuka perlahan sepatunya, dan terlihat jelas bekas injakan high heels Jennie disana karena punggung kaki Jisoo terlihat lecet dan sedikit ada darah yg sudah mengering.

Umma Yoona membulatkan matanya ketika melihat luka pada kaki sang anak. Dan saat itu juga Jisoo menangis pada sang umma karena kesakitan.

Dengan lembut dan sayang, umma Yoona mengobati luka Jisoo. Sembari mengobati umma Yoona menanyakan hal yg menyebabkan luka pada kaki sang anak.

Jisoo pun menceritakan pada sang umma sembari menangis menahan perih kakinya. Cengengnya muncul, tapi umma Yoona senang jika Jisoo sedang cengeng seperti itu.

Setelah selesai mengobati, umma Yoona duduk di sofa panjang yg berada di dalam kamar.

"Chu kemari sayang"

Dengan berjalan terpingkal pingkal Jisoo menghampiri sang umma. Merebahkan tubuh jangkungnya dengan paha sang umma yg ia jadikan bantalan.

Umma Yoona mengusap sayang kepala sang anak yg sedang tidur di pahanya itu. Rasanya baru kemarin Kim Jisoo ini ia lahirkan, dan sekarang Kim Jisoo putranya sudah beranjak menjadi dewasa.

"Chu cepat sekali kau besarnya... Umma merasa baru melahirkan mu kemarin tapi sekarang kau sudah besar lagi"

"Yak umma karena Jisoo manusia, tumbuh dan berkembang. Jisoo bukan plankton yg terus saja kecil"

"Sebentar lagi kau akan berkuliah, setelah itu kau akan bekerja dan pastinya kau juga akan menikah"

Jisoo menajamkan matanya menikmati usapan sayang dari sang umma. Sudah lama keduanya tidak seperti ini.

"Ne umma. Aku ingin menikahi Jennie secepatnya, jika bisa besok saja umma"

Jisoo dengan semangat berbicara seperti itu, membuka kembali matanya dan menatap dengan mata berbinar pada sang umma.

Ctashhh....

Umma Yoona menyentil dahi Jisoo

"Hey boy, memang mudah sekali berbicara ingin menikah. Kau harus tau sayang, menikah bukanlah hal untuk main-main. Itu adalah sakral, kau akan berjanji di hadapan Tuhan, kedua orang tua calon mu dan juga tamu yg datang nantinya. Kau akan menjalani kehidupan baru nantinya, dimana setelah menikah kau harus bertanggungjawab menjadi seorang suami. Kau tau kan tugas menjadi seorang suami dan kepala keluarga seperti apa? Jika kau tidak tau, bertanyalah pada appa mu"

Umma Yoona mencoba memberikan wejangan pada Jisoo, sementara yg di beri wejangan masih menikmati usapan lembut sang umma.

"Chu, jika kau sudah menikah nanti kau akan tau kehidupan berumahtangga tidak selalu mulus. Akan ada ujian yg selalu di hadapi"

Umma Yoona menyuruh Jisoo untuk bangkit dan duduk menghadapnya, Jisoo pun menurut. Dengan lembut umma Yoona mengusap pundak gagah putranya itu.

"Umma hanya berpesan padamu jika kau sudah menikahi Jennie nanti, tolong jika kalian ada masalah selesaikan dengan baik. Jangan saling emosi, jika Jennie keras kepala tidak mau mendengar mu, lembutlah kau menghadapinya jangan sampai kau juga keras kepala"

My Angel(O)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang