~lohaaaa...^^
2 tahun kemudian...
Jisoo dan Seulgi sudah selesai dengan acara perpisahan yg sekolahnya adakan.
Kedua namja yg populer di sekolahnya ini kini akan berganti status menjadi mahasiswa.
Seperti saat ini keduanya banyak sekali di kerumuni oleh para adik kelas mereka, berebut untuk bisa foto bersama.
"Hahh akhirnya kita terbebas dari adik-adik gemas juga ji"
"Apa seperti ini rasanya menjadi seorang idol?"
"Mana ku tau. Ji apa kau merasakan sesuatu?"
"Hanya lelah saja seul"
"Kenapa aku merasa seperti ada yg sedang menatap ku ya?"
Jisoo dan Seulgi kini sedang menyandarkan tubuh mereka di dinding rooftop sekolah, keduanya sedang beristirahat disana.
"Aku sudah tidak sabar seul menjadi seorang mahasiswa"
"Aku pun ji. Aku tidak sabar untuk mencari wanita-wanita cantik nantinya. Jika sudah berkuliah kan berbeda suasana, pasti banyak wanita cantik nantinya"
"Yak kang Seulgi ingatlah kau sudah memiliki Irene!"
"Asal Irene tidak mengetahui, ku rasa akan aman-aman saja hihi. Eh ji bukannya kekasih mu itu akan kembali ke Korea lagi?"
"Ne.. Aku sudah sangat tidak sabar seul untuk bertemu dengannya"
Jisoo tersenyum manis memandang langit sore sambil membayangkan dirinya yg sebentar lagi akan selalu bersama dengan sang kekasih. Walau bukan untuk menikah, setidaknya kini mereka bernafas di negara yg sama.
"Jinjja? Jennie akan kembali ke Korea?"
Irene yg sudah berada di sana sedari tadi dan mendengar semua percakapan Jisoo Seulgi merasa senang jika musuh masa kecilnya itu akan kembali lagi.
"Cha-chagia" kaget Seulgi yg melihat Irene menghampiri keduanya.
"Ji benarkah Jennie akan kembali?" Irene memegang kedua bahu Jisoo yg sama kagetnya meliha Irene.
"N-ne benar, Jennie akan kembali ke Korea"
"Aaaa aku sangat bahagia ji, musuh semasa kecil ku datang kembali" Irene memeluk Jisoo dan meluapkan kebahagiannya di pelukan itu.
Jisoo merasa canggung dan tidak enak pada Seulgi, Jisoo mencoba untuk sedikit merenggangkan pelukannya dengan Irene karena sedari tadi Seulgi terus memandang mereka berdua.
"Irene tolong lepaskan pelukan mu, Seulgi melihat kita" bisik Jisoo pada Irene.
Teringat akan ucapan Seulgi yg akan mencari wanita ketika nanti berkuliah, dengan sengaja Irene malah terus memeluk Jisoo bahkan Irene mencium pipi kanan Jisoo.
Jisoo dan Seulgi membulatkan matanya melihat aksi berani Irene.
"Sialan sifat berani ciumnya tidak hilang. Kau membuatku dalam masalah Irene" ucap Jisoo dalam hati
"Sialan, pasti nini sihir ini sengaja agar membuat ku cemburu. Dia kan dendaman orangnya. Sabar Seulgi kau tidak boleh marah pada Jisoo" rutuk Seulgi yg sebenarnya ingin sekali menjambak rambut kekasihnya itu yg begitu dendaman.
"Chagia sejak kapan kau disini?" Seulgi berusaha menahan emosinya untuk tidak marah-marah akan aksi Irene tadi, mencoba seolah-olah tidak melihat kejadian tadi.
"Sejak lelaki buaya mengatakan tidak sabar menjadi seorang mahasiswa agar bisa mencuci matanya yg mungkin sebentar lagi tercolok!" Ketus Irene mengingat kata-kata Seulgi.