~lohaaaa...^^
Pagi ini Dara terlihat bingung. Sedari tadi cangkir yg berisi teh itu hanya di pandangi saja. Pikiran Dara benar-benar buntu, ia butuh seseorang untuk berkeluh kesah. Tidak mungkin pada anaknya Jennie, karena Jennie masihlah anak-anak. Yg ada itu akan membuat anaknya dewasa lebih awal pikir Dara.
Tokk.. Tokk.. Tokk...
Suara pintu rumahnya terdengar Ada yg mengetuk. Dara dengan cepat membuka pintu rumahnya itu.
Ceklekk...
"Annyeong Dara.."
"Ehh yoon, ayo masuk"
Dara mengajak Yoona untuk duduk di ruang tengah rumah. Dara pergi ke dapur untuk mengambilkan satu cangkir teh yg ia buat.
"Terimakasih"
"Maaf ya aku hanya menyediakan teh dan sedikit camilan saja"
"Gwenchana, maaf menjadi merepotkan"
"Ah tentu tidak, kau kan tamu ku disini"
Dara sedikit beruntung Yoona datang di waktu yg tepat. Tapi apa Dara harus bercerita mengenai keluarganya pada tetangga barunya ini?
Saat Yoona sedang asik meminum teh dan mencicipi camilan yg di sediakan, Yoona tidak sengaja melihat Dara yg melamun dengan pandangan kosong.
"Dara..."
"...."
"Dara.. Dar--"
"Eh iya kenapa yoon?"
"Apa yg kau pikirkan? Ingin berbagi cerita dengan ku?"
"Apa boleh?"
"Haha tentu saja, kau bisa mempercayai ku"
Dara tersenyum, dan mulai bercerita membagi keluh kesahnya pada Yoona.
"Kau tau kan masalah yg di hadapai suami ku?"
Yonna mengangguk dan membiarkan Dara bercerita sepenuhnya.
"Kemarin pengacara yg menangangi kasus suami ku mengundurkan diri, dengan alasan bayaran yg ku beri padanya kurang. Dan sekarang kasus suami ku terhenti, tidak ada pengacara yg mau menangani kasus suami ku. Aku hiks hiks ha-harus bagaimana? Setiap malam Jennie selalu menangis merindukan daddy nya. Apa yg bisa ku lakukan sekarang?"
Yoona benar-benar iba mendengar cerita Dara. Dirinya juga bingung harus membantu seperti apa. Saat Yoona coba menenangkan Dara dari tangisnya, terbesit ingatan jika Yoona memiliki kaka ipar yg bekerja sebagai pengacara.
"Dara, aku memiliki oppa seorang pengacara. Bagaimana jika kita mencoba meminta bantuan pada oppa ku saja?"
"Ta-tapi yoon, aku tidak bisa membayar banyak untuk menyewa pengacara. Tabungan ku sudah habis, hanya ada tabungan untuk Jennie sekolah"
"Kau tidak usah khawatir, aku akan membicarakan hal ini dengan suami ku. Kami bisa membantu mu"
"Yoon terimakasih banyak, maafkan aku yg sudah merepotkan keluarga kalian. Kalian baru saja pindah kemari, lalu aku merepotkan mu dengan masalah keluarga ku. Aku minta maaf yoon, jika kesan tetangga kita menjadi seperti ini"
"Gwenchana, kau tidak usah meminta maaf. Kami tetangga kalian, sudah sewajarnya saling membantu dengan tetangga sendiri. Aku tidak merasa di repotkan dan mempunyai kesan buruk bertetangga dengan mu"
"Yoon terimakasih banyak"
"Sama-sama"
Saat kedua wanita itu asik dengan obrolannya, keduanya di kejutkan dengan teriakan gadis kecil yg tak lain adalah Jennie Kim.