~lohaaaa...^^
Cieee pasti lagi pada nonton welcoming collection~~
Satu bulan kemudian
Tepat hari ini adalah hari dimana persidangan daddy Jiyong akan dimulai.
Jennie dan eomma Dara sudah masuk di ruang persidangan untuk mendukung lelaki mereka.
Donghae sebagai pengacara juga ikut hadir disana, serta keluarga Kim Siwon pun datang untuk memberikan support pada tetangganya itu.
Sidang di mulai...
Dengan melewati beberapa jam persidangan akhirnya daddy Jiyong benar-benar di bebaskan dari jeruji yg sudah menahannya beberapa bulan lalu dengan syarat harus keluar dan pergi dari negaranya.
Tangis haru Jennie dan Dara pecah ketika lelaki itu menghampiri dan memeluk kedua wanitanya.
"Bogoshipo.."
"Nado.. Nado bogoshipo dadd" ucap kedua wanita itu.
Donghae pamit lebih dulu, karena ia harus mengatasi persidangan yg lainnya juga.
Siwon, Yoona dan Jisoo masih ada di sana. Mereka bertiga menunggu di luar ruang persidangan.
Tidak lama Dara dan keluarganya keluar dari ruang persidangan itu. Jiyong yg memegang erat tangan sang istri serta Jennie putri kecilnya yg berada di gendongannya begitu posesif melingkarkan lengannya pada tengkuk sang daddy, dan beberapa kali selalu menciumi pipi sang daddy.
Dara melepas tautan tangannya dengan sang suami, dan memeluk erat Yoona yg sudah tersenyum manis menyambutnya di luar sana.
"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Gomawo Yoon gomawo.. Aku bahagia suami ku bebas kembali"
"Sudah jangan menangis terus. Aku turut bahagia atas kebebasan suami mu. Selamat, dan jangan mengucapkan terimakasih. Kau sudah mengucapkannya ratusan kali, dan aku bosan mendengarnya"
Dara melepas pelukannya dan menghapus air matanya. Siwon tersenyum pada Dara dan juga Jiyong.
"Selamat Dara atas kebebasan suami mu, semoga kalian selalu bahagia"
"Terimakasih won.."
Jiyong sudah tau akan siapa keluarga Kim Siwon ini. Karena selama Dara menjenguknya Dara selalu menceritakan semuanya.
Jiyong membungkuk hormat pada Siwon dan Yoona.
"Terimakasih... Terimakasih atas bantuan kalian, aku tidak tau harus membayarnya dengan apa. Aku dan keluarga ku sangat berhutang pada kalian. Sekali lagi aku ucapkan terimakasih. Terimakasih sudah menjaga istri dan putri kecil ku ini"
"Gwenchana, aku dan istri ku senang bisa menolong kalian. Tidak usah bersikap seperti itu. Kami ikhlas membantu kalian. Jangan merasa berhutang budi pada kami"
Jiyong benar-benar merasa bahagia, pada saat dirinya tak ada di samping keluarganya, ada keluarga lain yg bisa melindungi keluarganya.
Sedari tadi saat keempat orang dewasa itu asik berbincang, Jisoo hanya menunduk di tengah orang tuanya. Jiyong baru tersadar dengan kehadiran anak lelaki yg menunduk, Jiyong bisa menebak jika itu putra dari tetangganya itu.
"Kim Jisoo.."
Jisoo yg merasa di panggil namanya, mendongakan kepalanya melihat ke arah siapa yg memanggilnya.
Jiyong menurunkan Jennie dari pangkuannya, dan berjalan mendekat ke arah Jisoo. Berlurut mensejajarkan badannya dengan anak lelaki itu.
"Boleh paman memeluk mu?"