~lohaaaa...^^
"Jangan lari kalian!!! Kemari hey!!"
"To-tolong aku"
"Ayo berdiri"
"Terimakasih"
"Dasar lemah!"
Di sebuah kawasan elit, terdapat satu keluarga yg baru saja mengisi salah satu rumah di kawasan itu.
Keluarga Kim.
Keluarga yg terdiri dari appa Kim Siwon, umma Yoona, dan satu putra tunggal mereka adalah Kim Jisoo.
Appa Siwon dan umma Yoona sedang sibuk mengangkat barang-barang pindahannya di bantu oleh kurir. Saking sibuknya, keduanya tidak sadar jika putra tunggal mereka tidak ada di sana.
Keduanya tersadar ketika mendengar suara anak kecil perempuan yg sedang memarahi seseorang yg di boncengi sepedahnya.
"Sudah jangan menangis, kau ini laki-laki tapi kau sangat cengeng sekali sih!!"
"Hikss hikss hikss u-umma"
"Heyy sudah ku bilang berhentilah menangis cengeng!!"
"Appa hikss hikss umma"
"Aishhh, sudah ku bilang berhentilah menangis!! Atau kau ingin aku cium hum?"
"Ja-jangan cium aku"
"Yasudah berhentilah menangis"
Mendengar keributan itu, umma Yoona memilih melangkahkan kakinya untuk mendekat dan melihat siapa anak kecil yg sedang bertengkar itu.
"Hiks hiks umma hiks hiks"
Anak kecil perempuan itu geram karena anak kecil lelaki itu masih saja tetap menangis. Dan apa yg dikatakan anak kecil perempuan itu benar, kini dirinya sudah memajukan wajahnya lebih dekat ke arah wajah anak lelaki yg masih setia duduk di boncengan sepedah sambil menangis sedangkan anak perempuan itu sudah turun dari sepedahnya.
Wajahnya semakin mendekat, semakin mendekat, semakin mendekat dan
Chuppp...
Benar saja, anak perempuan itu mencium bibir hati anak lelaki itu. Ajaibnya, anak lelaki itu kini berhenti menangis setelah merasakan kecupan di bibir hatinya.
"Jennie!! Apa yg kau lakukan?!"
Eomma Dara yg baru saja keluar dari rumah berniat ingin membeli sesuatu ke supermarket ketika sampai di gerbang depan rumahnya melihat putri tunggalnya yg sedang mencium bibir anak laki-laki yg duduk di sepedah sang anak.
"Jisoo"
Umma Yoona memanggil putranya ketika dirinya melihat sang putra diam mematung ketika mendapat ciuman di bibirnya.
Ya kedua eomma dari kedua bocah itu melihat adegan dimana anak perempuan tanpa dosanya mencium bibir anak lelaki.
"Eomma" kaget Jennie yg melihat tatapan sang eomma yg begitu tajam menusuk.
"U-umma" Jisoo tergagap karena takut, dirinya yg masih kecil sudah terpergok oleh sang umma.
"Eomma Jennie bisa jelaskan kenapa Jennie mencium dia" tunjuk Jennie pada Jisoo yg masih duduk di sepedah Jennie. "Tadi saat aku sedang bersepedah aku melihatnya di ganggu oleh anak-anak komplek lain. Dia bodoh eomma, karena dia hanya diam saja ketika salah satu dari mereka merebut mainannya dan mendorongnya sampai lututnya berdarah. Aku yg melihat itu hanya ingin membantunya, eh dia malah menangis sepanjang jalan ketika aku berniat mengantarkannya pulang dan dia menujukkan alamatnya yg sama dengan rumah kita. Aku risih mendengar dan melihat laki-laki menangis dan aku mengancam dengan ciuman agar dia berhenti. Tapi dia malah terus menangis, dan akhirnya ketika aku sudah menciumnya eomma lihat sendiri kan? Dia berhenti menangis" jelas Jennie panjang lebar menceritakan kronologis sebenarnya.