22. Hello Again (1)

11 1 0
                                    

________________________________

Soundtrack untuk part ini ada diatas. Yang gak bisa bahasa inggris dan mau tau arti lagu yang Arka nyanyiin, silahkan muter video diatas ya..^^
Happy reading....!
________________________________

!________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A Few Years Later

Beberapa tahun telah berlalu semenjak aku tinggal jauh dari kakak kesayanganku, Juno. Selang satu minggu setelah aku dan kembaranku tiba di rumah orangtua kami, Frei pergi untuk melanjutkan studi di kampusku dulu. Juno memang tidak secara terang-terangan menyampaikan niatnya untuk menjauhkanku sejauh mungkin dari Suga. Setiap laranganya yang tidak mengijinkanku mengunjunginya selama liburan itu sudah cukup membuktikan bahwa niatnya yang mengirimku pulang ke kediaman orangtua kami dan memindahkan studiku adalah untuk menjauhkanku dari Suga. Aku sangat berterimakasih atas keputusan yang dibuatnya itu.

Selama berada dilingkungan baru, aku sama sekali tidak merasa kesulitan, hanya saja beberapa mahasiswa terkadang masih salah mengenaliku dengan Frei. Aku memang pindah ke kampus Frei dahulu. Rumit bukan? Secara tidak langsung kami kembar bersaudara malah bertukar kampus.

Banyak hal mengejutkan di kampus baruku, salah satunya adalah keberadaan Arka. Masih ingat Arkana Dawala, cinta pertamaku itu. Entah jodoh macam apa yang memguhubungkan kami selama ini. Saat melihatku memasuki kelas dimana Arka berada, kami sama-sama terkejut namun saling melempar senyum setelahnya. Selain satu angkatan denganku, kami juga selalu satu kelas. Yang mengejutkan lagi, ternyata Arka menjabat sebagai ketua badan eksekutif mahasiswa. Dengan bantuan Arka, aku semakin mudah mengenal kampus dan kota yang rencanya akan aku huni sampai tua kelak.

•    •    •    •    •

Hari ini adalah hari kelulusanku, semua mahasiswa beserta keluarganya berkumpul di aula universitas, tidak terkecuali Arka. Ketika seluruh rangkaian acara wisuda telah rampung, Arka dengan percaya dirinya tiba-tiba naik ke atas panggung, mungkin ia akan memberikan sambutan sebagai mantan ketua badan eksekutif mahasiswa yang telah menjabat selama tiga kali kepemimpinan berturut-turut. Namun seketika asumsiku buyar ketika Arka justru menuju grand piano yang sejak tadi menjadi pengiring gelaran acara. Arka mulai memposisikan diri, mengatur tinggi mic yang tersedia disebelah piano sebelum akhirnya berbicara.

"A a a.. tes tes.. berfungsi. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk jajaran rektor, guru besar, dan bapak-ibu dosen yang berkenan mengijinkan saya memanipulasi akhir dari perhelatan acara wisuda hari ini."

Kasak-kusuk dari para wisudawan mulai terdengar riuh. Tak terkecuali teman disampingku yang mulai ngaco menebar hoax bahwa Arka akan melamarku. Memang benar kami nampak selalu akrab hingga timbul berita bahwa kami adalah pasangan kekasih, bahkan ada kalanya berita itu semakin ngawur dengan mengatakan bahwa kami sebenarnya telah bertunangan dan akan menikah setelah lamaran saat acara wisuda. Ada halu-halunya juga mereka-mereka itu.

INFATUATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang