31. His Journey

16 1 0
                                    




Suga POV

Sisa masa kuliahku berjalan normal. Aku terus mencoba mengorek informasi mengenai Freya melalui Damar dan Juno, namun tidak pernah mendapatkan hasil. Aku melanjutkan studiku di Paris, mendalami bidang bisnis sekaligus melakukan survey untuk usaha FNB yang rencananya akan aku pegang. Kebiasaanku berganti-ganti teman kencan tidak berhenti, malah semakin menjadi. Hingga aku mendapatkan kesialanku. Salah satu teman kencanku tiba-tiba mendatangi mamaku untuk mengadu bahwa dirinya tengah hamil, janinku. Itu mustahil, aku ingat dan tidak akan pernah lupa setiap aturan yang aku terapkan pada teman kencanku. Apapun pengakuanya, janin itu jelas bukan milikku.

Aku menentang keras ketika mama dan papa berkeras akan menikahkanku denganya. Aku sempat memberikan solusi dengan akan menghidupinya tanpa harus menikahinya. Namun ideku ditolak perempuan itu, ia bahkan mengancam akan membeberkan kelakuanku yang menolak bertanggung jawab pada media. Perempuan itu sungguh tau bahwa aku enggan membuka identitasku, apalagi dengan cara yang kurang baik.

Akhirnya kami menikah.

Jika kalian pikir karena aku membencinya maka aku enggan menyentuhnya. Oh, jelas tidak. Justru aku merasa bebas. Ditambah hormon wanita hamil ternyata luar biasa mesum. Kesenangan tersendiri bagiku. Namun dibalik itu aku tengah menunggu waktu. Saat istriku itu lengah karena mulai percaya bahwa mau bagaimana tingkah lakuku diluar sana aku akan kembali padanya, dia melahirkan bayinya ditemani olehku. Harus aku akui bayi itu terlahir sehat dan itu membuatku senang. Bukan senang karena darah dagingku telah lahir, tapi karena kulit bayi itu yang cenderung eksotis.

Seketika mama dan papa berkeras untuk melakukan tes DNA. Mereka mulai meragukan bahwa bayi itu adalah anakku. Jika ibunya dan aku berkulit putih maka mustahil anak kami berkulit kecoklatan. Dan hasil tes DNA menguatkan segalanya. Bayi itu bukan milikku. Istriku akhirnya mengaku bersalah lalu menggugat cerai aku. Aku sudah tawarkan sejumlah konpensasi untuk menghidupi bayinya, tapi ia menolak karena malu. Kabar terakhir yang aku dengar darinya adalah pernikahanya dengan ayah si jabang bayi, setelah itu kami benar-benar putus kontak.

•   •   •   •   •

Aku pikir statusku sebagai duda akan membuat para wanita enggan padaku. Tapi nyatanya mereka malah semakin tertarik padaku. Aku merasa aneh dengan selera para wanita itu. Dulu ketika melihatku yang seperti tak tersentuh dan menakutkan, mereka malah menyukaiku. Sekarang setelah berstatus sebagai duda yang diceraikan mantan istrinya, para wanita itu justru semakin tergila-gila padaku. Uang memang memiliki pesona yang luar biasa.

Rencananya aku akan meneruakan bisnis FNB dan menyerahkan perusahaan marketplace dan advertising pada Arka. Akan tetapi baik dari keluarga besar maupun Arka sendiri menolaknya. Arka lebih tertarik dibidang FNB katanya. Padahal perusahaan FNB keluarga kami yang paling memungkinkan dikendalikan jarak jauh. Aku sengaja menjauh untuk beberapa saat hingga pernikahan Arka selesai dilaksanakan. Bukan karena aku membenci Arka. Sebenarnya dari beberapa tahun lalu aku sudah tau bahwa Freya satu kampus bahkan satu angkatan dengan Arka. Bahkan aku juga tau bahwa sebenarnya ulah Arka hingga mereka bisa selalu satu kelas.

Tapi semua rencanaku digagalkan oleh mamaku sendiri. Ratu didalam keluarga Dawala itu dengan sengaja menghambat investorku sehingga mau tidak mau aku harus pulang dari Paris. Ditambah passport dan pengajuan visa yang disabotase oleh mama, semua terasa telah direncanakan. Tidak dapat lagi menghindar akhirnya aku kembali dipertemukan dengan Freya. Berpura-pura tidak saling mengenal dan bersikap layaknya kami baru saja bertemu.

Semua tampak seperti akan berjalan lancar, sampai kemudian Freya merubah sikapnya terhadapku. Dia yang sebelumnya juga sama-sama berusaha menghindar sepertiku, tiba-tiba menjadi lebih berani ketika berhadapan denganku. Freya selalu memiliki kesempatan dan celah untuk menggodaku. Entah apa yang Arka ajarkan padanya sehingga Freya berubah menjadi rubah genit. Ia tak segan untuk menyelinap memasuki kamarku. Mencuri cium dariku. Bahkan pernah sekali dia mengunci dirinya denganku di kamarnya. Salahku juga yang dengan mudahnya masuk kedalam jebakan kecilnya.




TBC

.
.
.



Copyright©151022 By_Vee

INFATUATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang