🕊️Harapan sang ayah🕊️

19 14 0
                                    

Part 16

Pradipta ingin menonjok Ilham, tapi di cegah oleh Rara. Rara menggelengkan kepalanya, Pradipta yang mengerti pun tidak melanjutkan niatnya.

"Cukup, Ham. Kamu gak bisa maksain semua kehendak kamu, hanya untuk kesenangan semata untuk diri kamu sendiri!" tegas Rara.

"Terserah! Kalau kamu nikah sama Pradipta, maka aku pasti bakal buat hidup kalian berdua menderita!" sentak Ilham.

"Dasar gila!" bentak Pradipta.

"Gila? Aku memang sudah gila, sejak aku melihat kau nembak Rara. Sejak saat itu juga aku sudah gila, Ta!" balas Ilham.

***
"Apa, Tata kecelakaan!" Rara terduduk lemah, saat mendengar kabar kalau Pradipta kecelakaan dan sangat parah.

"Kalau kamu nikah sama Pradipta, maka aku pasti bakalbuat hidup kalian menderita!"

Suara Ilham saat itu kembali terngiang-ngiang di telinga Rara. Memang setelah lulus SMA Pradipta dan Rara bertunangan. Tapi, saat itu Ilham tidak ada di Indonesia, banyak orang bilang kalau dia sudah pergi ke luar negeri.

"Apa, Ilham beneran melakukan apa yang di ucapkan nya waktu itu," gumam Rara. Rara pun pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Pradipta.

***
"R--ra, kok kamu nangis?" tanya Pradipta dengan nada yang lemas.

"Aku, a--aku takut apa yang di ucapkan Ilham waktu itu memang di lakukan nya, Ta. Aku takut," lirih Rara.

"Tapi, aku baik-baik aja kan," tutur Pradipta.

"Tetap saja, kita gak mungkin bersatu. Karena nyawa kamu yang jadi taruhannya, Ta," kata Rara.

"Aku gak--" (Pradipta).

"Tata!" teriak mama Pradipta.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya mama Pradipta. Pradipta mengangguk.

"Nak, bukannya mama gak setuju sama hubungan kalian. Tapi, apa kata Rara emang benar, kalian gak mungkin bersatu. Ayolah nak, ini demi kebaikan kalian," ujar Mama Pradipta. Setelah memikirkan selama berbulan-bulan, akhirnya Pradipta dan Rara sepakat untuk tidak menikah. Ya, mereka memilih berpisah demi kebaikan sesama. Takutnya, Ilham akan melakukan hal yang berbahaya kepada keluarga mereka.

Pradipta di jodoh kan dengan Vivi Irmawati, bahkan Rara pun menghadiri pernikahan itu. Walau awalnya Pradipta tidak ingin menikah (melajang), tapi Rara berhasil membujuk Pradipta.

"Selamat ya, semoga keluarga kalian Samawa," ucap Rara.

***
Tak terasa hari mulai berganti menjadi minggu, begitupun minggu berganti menjadi bulan. Sudah setengah tahun sejak menghadiri pernikahan Pradipta dan Vivi, Rara tidak pernah memikirkan soal cinta. Dirinya takut, jika orang yang akan bersamanya kelak akan mendapat sial.

Tapi, suatu hari Rara bertemu dengan Rizky di sebuah taman. Mereka pun berkenalan, awalnya hanya teman, setelah itu teman tapi mesra, setelah itu Rizky pun memberanikan diri untuk melamar Rara. Dan orangtua Rara pun setuju dengan lamaran Rizky.

Setelah dua bulan, Rizky dan Rara pun menikah. Mulai timbul rasa cinta antara keduanya. Tapi, tidak untuk Pradipta. Pria itu sama sekali tidak bisa mencintai Vivi walau gadis itu sudah melahirkan Varo sekali pun. Pradipta sangat terpukul saat mendengar kabar kalau Rara sudah memiliki balita berumur delapan bulan.

Apalagi suatu hari, Pradipta pernah melihat Rara, Rizky dan anak mereka (Alisha), sedang bermain di taman, tempat awal mula Rara dan Rizky bertemu.

Setelah itu, Ilham muncul entah dari mana. Dia bisa mempengaruhi pikiran Pradipta untuk menghabisi Rara.

"Jangan, Ta! Ingat, kau juga memiliki seorang anak yang usianya hanya beda dua bulan dari usia anakku!" teriak Rizky yang melihat Pradipta tengah menodongkan pistol ke kepala Rara.

Mereka sedang berada di dalam gubuk tua, saat itu Rara di culik. Dan Rizky pun mengikuti mobil yang menculik Rara, betapa kagetnya Rizky saat mengetahui bahwa Pradipta lah dalang pencurian itu.

"Apa kau tidak berfikir, apa keuntungan jika kau membunuh Rara istriku?" tanya Rizky.

"Aku sudah berfikir dengan matang, dia Rara ku, dan akan tetap seperti itu," jawab Pradipta.

"Aku memang Rara nya Pradipta, tapi faktanya adalah aku adalah istri dari seorang Rizky. Itulah faktanya," sahut Rara.

"Tidak!" sentak Pradipta.

Dor!

"Jangan!" teriak Rizky.

Kini tubuh Rara sudah terkulai lemah tak bernyawa. Belum sempat dia menitipkan pesan terakhir kepada Rizky. Pradipta sudah menembak bagian kepala wanita tersebut.

Tangan Pradipta bergetar hebat saat itu. Sejak kejadian delapan tahun silam, Pradipta selalu mengurung diri di ruang kerjanya. Menatap foto-foto terakhir saat dia bersama dengan Rara. Kini hanya ada penyesalan. Suatu hari Pradipta mengalami sesak napas. Saat di periksa ternyata dia mengidap penyakit jantung yang sangat parah. Dua bulan tubuh pria malang itu terbaring di brankar rumah sakit.

"Rizky," lirih Pradipta.

"Iya," sahut Rizky. Memang Rizky sangat marah kepada Pradipta. Karenanya putri kesayangannya tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Ma--maaf kan diriku, a--aku sangat salah," ucap Pradipta dengan terbata-bata.

"Aku sudah memaafkan mu," balas Rizky.

"Aku mohon, jangan salah faham. Aku mohon anggap lah anakku Alvaro sebagai anakmu juga. Tolong ajari dia nilai kasih sayang seorang ayah." Setelah mengucapkan kalimat itu, Pradipta mengembuskan nafas terakhir.

Rizky ingin melaksanakan amanah dari Pradipta, tapi Vivi sudah tidak berada di rumahnya. Melainkan pergi keluar negeri. Sejak saat itu Rizky tak pernah tau kabar dai Varo maupun Vivi. Tapi, di saat Alisha membawa Varo ke rumahnya. Rizky sangat bahagia karena dia sangat ingat lekukan wajah Varo sangat mirip dengan Pradipta.

Flashback off.

"Ayah berfikir, jika di Rara dan Pradipta tidak bisa bersatu. Maka, anak mereka pasti bisa." Ucapan Rizky barusan membuat Alisha tertegun.

"Hubungan kalian akan mencapai hubungan yang serius, dan saat hari itu tiba. Tugas ayah selesai, pasti Rara dan Pradipta bahagia melihat anak mereka bersatu," sambungnya.

"Benarkan Shasa?" Alisha yang tadinya melamun, tersadar dan refleks mengangguk.

"Ay--" Alisha hendak bicara tentang hubungan nya dan Varo yang sudah kandas. Tapi di potong oleh Rizky.

"Yasudah, sekarang kamu istirahat ya. Besok kan Shasa ayah sekolah, hm." Rizky pun pergi ke kamarnya meninggalkan Alisha yang masih terpaku.

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kasiha ayah, kalau ayah tau bahwa aku dan Varo baru saja putus. Pasti ayah sedih. Pikir Alisha.

___________

Stop!

Menurut kalian apa yang harus di lakukan Alisha?

lvyu280.000🕊️🤍

Cinta Alisha {Tahap Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang