Igauan Alisha membuat senyum tipis di bibir Varo pudar. Bagaimana tidak, seorang perempuan mengigau mengancam orang akan di bunuh? Oh tidak mungkin.
"Ni cewek--"
"Var! Cepetan ngapa. Aku udah laper ini!" Teriakan Kelvin membuat Varo berdecak kesal. Soal makanan memang tidak bisa di tahan oleh Kelvan.
"Iya bentar!"
Setelah makan, Varo dan Kelvin memutuskan untuk pulang. Sebelum itu Varo sudah membeli satu bungkus nasi untuk di makan Alisha nanti.
***
"Ni cewek mau kita bawa kemana ya, Var?" tanya Kelvin yang sedang menyetir."Aku juga gak tau," sahut Varo sambil memikirkan sesuatu.
"Bawa ke rumah kau aja," ujar Varo.
"Lah, gila kau. Nanti aku di bilang aneh-aneh lagi sama tetangga-tetangga mama aku. Terus mama aku malu, kan kasihan mama aku."
"Terus mau kita bawa kemana bego?"
"Ya aku gak tau lah PAOK!"
"Kau ngegas sama kau!"
"Eh sorry, Var. Habisnya aku ngantuk banget ini. Mana belum ada tujuan lagi," sahut Kelvin sambil cengengesan dan menguap.
"Aku turun di jalan ini aja." Ucapan itu membuat Kelvin dan Varo menoleh. Tentu saja Alisha yang mengucapkan kata-kata itu.
"Kau yakin? Nanti di gangguin sama preman-preman itu gimana?" tanya Kelvin.
"Udah, turunin aku aja," sahut Alisha.
"Yaudah, kau bareng kita aja ke basecamp," tutur Varo.
"Gak, aku gak mau. Lagian aku gak kenal sama kalian berdua," tolak Alisha mentah-mentah.
"Bukannya tadi kau yang minta tolong sama kita, terus kenapa sekarang, kau gak mau ikut kita?" tanya Kelvin.
"Kau punya tempat tinggal?" timpal Varo.
"Tidak, tapi aku bisa mencari tempat tinggal sendiri kok."
"Udah lah, ikut kita aja. Kita laki-laki baik-baik kok, lagian ini udah malam. Gak baik kalau kau cari kos-kosan malam-malam gini," tutur Kelvin.
"Ikut atau tidak," gumam Alisha.
"Gimana?" tanya Varo. Dengan cepat Alisha mengangguk.
Mereka pun menuju basecamp. Sebenarnya Varo memiliki basecamp kumpulan psikopat Bintang (KPB). Dan musuh terbesarnya adalah kumpulan psikopat Mentari. Memang nama psikopat mereka di buat dengan nama yang indah. Namun, di balik nama yang indah, terdapat orang-orang yang kejam. Varo adalah kapten psikopat bintang, karena menurut anggotanya Varo lebih kuat dari pada mereka. Dan juga Varo memiliki kecerdasan yang luar biasa, saat menghadapi masalah.
***
"Hai bro," sapa Kelvin saat memasuki basecamp kumpulan psikopat Bintang."Hai!"
"Itu siapa, Van?" tanya Jay-salah satu psikopat Bintang.
"Ini cewek," jawab Kelvin.
"Aku tau itu cewek PAOK! Kau nemuin di mana tu cewek, terus kenapa di bawa kemari? Kan bisa buat bahaya kita."
"Udah tenang aja, ni cewek baik-baik kok. Lagi pula, kayaknya dia polos. Jadi, pasti gak tau apa-apa," sahut Varo. Alisha menampakkan senyuman khasnya itu.
'Kayaknya aku pernah ngeliat ni cewek deh,' batin Kayla-psikopat cewek yang ada di KPB.
"Kayla, kau tidur sama Alisha malam ini gak pa-pa kan?" tanya Kelvin. Kayla mengangguk.
"Hai, aku Gio," sapa Gio-psikopat sebelas dua belas sifatnya sama Kelvin.
"Alisha," balas Alisha.
"Yaudah, besok kita ke sekolah. Jadi, tidur semuanya."
"Yah, Var. Aku kayaknya gak bisa deh, soalnya mama minta aku pulang." (Kelvin).
"Yaudah, sana!" (Varo).
"Oh ya, kau Sha. Gak mungkin dong gak sekolah, kau sekolah di mana?" tanya Jay.
"Aku sekolah di SMA Anggara," jawab Alisha.
"Wah, sama dong sama kita. Gimana kalau kita berangkat bareng aja," timpal Gio.
"Iya, aku ada dua baju kok. Jadi, bisa buat kau juga," tutur Kayla.
"Makasih ya," balas Alisha.
***
"Ayo, bangun-bangun. Sekolah!"Mereka berlima pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Untung saja di basecamp KPB itu sudah tersedia banyak fasilitas. Hanya saja tempatnya yang sangat rahasia.
"Udah?" tanya Varo yang sudah berada di mobil, bersiap untuk menancapkan gas.
"Udah!" sahut mereka.
"Aa, itu kan KPB. Cogan aku semua!"
"Aa bebep Jay!"
"Waduh, bisa ilang nyawa ku kalau deket-deket sama ayang Kelvin!"
Begitulah riuhnya para siswi-siswi yang melihat mobil KPB itu datang. Mereka tidak tau apa arti dari 'KPB' yang mereka tau kalau Kelvin itu lagi dekat dengan Kayla. Dan yang mereka tau orang-orang yang berada dekat dengan salah satu KPB itu tidak akan datang lagi ke sekolah, entah apa alasannya.
"Kau kelas berapa?" tanya Kayla.
"Kelas X Fisika," jawab Alisha.
"Lah, beda dong sama aku. Tapi, kau sama Varo satu jurusan. Jadi, bareng ke kelas sama dia aja," jelas Kayla. Alisha mengangguk.
Memang Kayla, Kelvin dan Jay satu kelas. Yaitu di kelas X Biologi. Sedangkan, Varo dan Gio di kelas X Fisika.
"Sekolahnya indah ya, Var?" Basa-basi Alisha yang sedang berjalan menyusuri koridor sekolah untuk ke kelas. Memang Alisha adalah anak baru di sekolah SMA Anggara. Jadi, dia baru bisa melihat sekolah itu hari ini.
"Hm." Hanya itu jawabannya? Oalah ni orang dingin banget sih. Pikir Alisha.
"Alisha!" Teriakan itu sangat di tandai oleh Alisha. Alisha menoleh ke belakang untuk melihat wajah teman-teman nya itu.
Ada dua orang cewek dan tiga orang cowok. Mereka berlima lari menuju Alisha, tapi saat Alisha membentang kan tangannya untuk memeluk teman-teman nya itu. Varo justru menarik lengan kirinya dan membuat Alisha jatuh ke dekapannya. Akibatnya teman-teman nya nyosor deh.
"Siapa mereka, Sha?" tanya Varo dengan nada dingin.
"Mereka--"
"Jangan pernah berteman dengan kumpulan psikopat Mentari," potong Varo dengan wajah dingin dan tatapan mengerikan.
Lima teman Alisha pun demikian, saat tatapan mereka bertemu dengan Varo.
"Psikopat?" tanya Alisha.
"Lepas tangan teman kami!"
____________
Stop!
Suka?
lvyu280.000🕊️🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Alisha {Tahap Revisi}
Novela JuvenilHigh rank {#2 Shava} 24 Januari 2021 {#3 makna cinta} 12 Desember 2021 Bagaimana jika kalian harus memilih antara di cintai atau merelakan cinta? pasti kalian ingin di cintai bukan? begitupun dengan gadis ini. Dia sedang berada di antara dilema, mem...