Part 19
"Oh gitu, syukurlah. Em, btw, saya mau bicara hal penting dengan bapak. Apa, bapak mau mendengar apa yang mau saya bicarakan?" tanya Varo.
"Kalau gitu silahkan duduk." Varo pun membicarakan tentang pertunangannya dengan Alisha setelah mereka lulus nanti. Rizky sungguh di buat bingung, sebab ia takut kalau nantinya Varo akan merasakan di bohongi dan di beri harapan palsu.
"Saya ingin bicara sebentar dengan Shasa dulu," tutur Rizky. Rizky dan Alisha pun pergi ke halaman belakang rumah mereka.
***
"Bagaimana ini, Shasa? Ayah sangat bingung," kata Rizky."Alisha juga gak tau, ayah. Alisha bingung, Alisha serba salah, Alisha bingung," lirih Alisha. Perlahan air matanya mengalir.
"Kalau Alisha menerima pertunangan ini, suatu hari di saat Varo mengetahui semuanya, pasti dia merasa sudah di beri harapan palsu. Sedangkan, kalau Alisha menolak, maka semua rahasia tentang penyakit Alisha pasti terbongkar," tutur Alisha.
Gadis itu terduduk lemah di bangku halaman belakang rumahnya. Rizky pun mendekati sang anak, mengusap punggung Alisha agar gadis itu tenang.
"Shasa yang sabar ya, sayang. Ayah tau kalau Shasa itu perempuan yang kuat dan baik, ayah yakin apapun keputusan yang kamu ambil insyaallah itu yang terbaik."
Lima belas menit kemudian, Alisha dan Rizky pun kembali ke ruang tv. Kembali ke posisi semula, mereka berdua sudah mengambil keputusan yang bulat. Rizky telah menyerahkan sepenuhnya kepada Alisha, jika anaknya menerima, maka dia juga. Begitupun sebaliknya.
"Kalau menurut om, coba kamu tanya dulu sama Alisha. Kalau dia menerima, maka om juga dengan senang hati menerima pertunangan ini," tutur Rizky.
"Gimana, Sha?" tanya Varo dengan menatap lekat bola mata Alisha, berharap dengan jawaban Alisha yang terbaik untuknya dan Alisha.
Perlahan Alisha mengangguk pelan dan berkata, "Iya, aku mau."
Varo pun tersenyum dan mengucapkan kata Alhamdulillah. Setelah itu dia pun berpamitan dengan Rizky dan Alisha.
"Maafin aku, Var," gumam Alisha dengan tatapan kosong.
***
"Alhamdulillah ya akhirnya setelah sekolah selama 3 tahun, akhirnya kita semua lulus juga," kata Bunga."Iya, semua susah dan senang kita lalui bersama," sahut Rey.
"Gue harap, ini awal dari kebahagiaan kita semua," tutur Kelvan.
"Aamiin," ucap mereka bersamaan.
Kini KPM dan KPB tengah berkumpul di tengah lapangan, bersiap untuk menghias seragam abu-abu mereka dengan berbagai macam warna.
"Baiklah, siapa yang akan menghiasi seragam milik Shasa ku," goda Varo dengan menaikkan alisnya. Alisha tak mau mengalah, dia segera berlari menghindari semprotan yang berisi cat berwarna merah itu.
"Lihat saja siapa yang menang!" teriak Varo sembari berlari mengejar Alisha.
"Hei, tidak ada yang boleh mewarnai seragam Alisha sebelum aku!" sentak Varo kala melihat salah satu temannya ingin mewarnai seragam milik Alisha.
Alisha terkekeh geli mendengar perkataan Varo tadi. Tapi, dia sangat suka membuat Varjam nya itu cemburu. Alisha terus berlari hingga langkahnya terhenti kala melihat Varo sudah berada tepat di depannya.
"Hayo, mau lari kemana lagi?" goda Varo dengan menaikkan kedua alisnya dan menampakkan giginya.
"Coba tangkap aku," kata Alisha. Varo menyernit tak mengerti apa yang di maksud oleh Alisha.
Alisha mulai mundur tiga langkah dan memutar tubuhnya, bersiap-siap untuk lari selaju mungkin.
"Shasa!" geram Varo. Pria itu kembali mengejar Alisha hingga di suatu tempat di mana tempat itu sangat di sukai banyak orang termasuk Alisha dan Varo. Taman!
"Kenapa berhenti? Udah capek?" Pertanyaan dari Varo membuat Alisha terkekeh. Gadis itu membalikkan tubuhnya menghadap ke Varo.
"Seragam Shasa hanya di warnai dengan warna milik Varjam, dan seragam Varjam akan di warnai dahulu oleh Shasa," tutur Alisha.
Varo mulai mewarnai bagian belakang seragam Alisha. Pria itu membuat tulisan yang bertulis "VaroShasa". Alisha pun demikian, gadis itu membuat warna biru yang di pegang nya menjadi tulisan yang sangat indah yang bertulis "AlishaVaro".
Alisha memotret seragam Varo dan menunjukkan hasilnya kepada pria itu. Varo terkekeh melihat jiwa alay mereka mulai aktif kembali.
Mereka semua pun mulai berfoto, membuat sebuah kenangan yang tak kan terlupakan. Apalagi bagi Alisha. Tampak di foto perpisahan itu hanya ada senyum bahagia.
***
Sudah dua bulan berlalu, kini pertunangan Alisha dan Varo akan di laksanakan di gedung dengan tamu undangan yang tak lain adalah teman-teman terdekat, keluarga, serta kerabat-kerabat mereka."Selamat ya, Var. Aku gak nyangka kau bakal tunangan juga sama Alisha," ucap Kelvan dengan memeluk temannya itu.
"Yoi, makasih ya, Van."
"Aa, selamat Varjam nya tepung Shasa!" Antusias Bunga, gadis itu merubah ekspresi wajahnya menjadi masam.
"Hei, kenapa sayang?" tanya Rey.
"Kita kapan?" tanya Bunga dengan nada polosnya. Rey terkekeh dan mengacak rambut kekasihnya itu dengan gemas.
"Selamat Var," ucap Arsya dengan memeluk Varo.
"Makasih, Ar."
'Selamat ini awal dari hancurnya harapan kau,' batin Arsya.
"Eh, btw si Alisha mana?" tanya Kayla.
"Dia lagi siap-siap," jawab Varo.
"Cah, si Varo tau aja kalau Alisha lagi ngapain," ledek Dino.
***
"Shasa, apa kamu udah yakin dengan keputusan kamu?" tanya Rizky.Kini gadis yang tengah memakai gaun pertunangan dengan berwarna biru langit itu sedang menatap dirinya di cermin.
"Alisha yakin, ini adalah keputusan yang tepat, ayah," jawab Alisha.
"Baguslah, kalau begitu ayo kita turun," ajak Rizky. Alisha mengangguk dan beranjak untuk melangkah.
"Pertunangan ini tidak mungkin terjadi!"
__________
lvyu280.000🕊️🤍
![](https://img.wattpad.com/cover/250316413-288-k308897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Alisha {Tahap Revisi}
ספרות נוערHigh rank {#2 Shava} 24 Januari 2021 {#3 makna cinta} 12 Desember 2021 Bagaimana jika kalian harus memilih antara di cintai atau merelakan cinta? pasti kalian ingin di cintai bukan? begitupun dengan gadis ini. Dia sedang berada di antara dilema, mem...