Part 26
Dino, Bunga dan Rey hanya menunduk bungkam. Tak tau harus menjawab ataupun melakukan apa lagi, untuk menyelamatkan nyawa Alisha. Bagi mereka itu adalah hal yang mustahil.
Dokter Hana menghela nafas berat, kemudian berkata, "Sekarang keadaan Alisha semakin buruk. Kalau kalian bisa, jangan buat dia berpikiran berat, apalagi kalau permasalahan yang terjadi itu sungguh sakit buatnya. Hibur dia, dan jangan beri tahu kalau umurnya sudah--"
Ceklek!
Pintu terbuka menampakkan seorang gadis yang sangat lemah. Ya, Alisha. Gadis itu mendengar semua yang di bicarakan oleh dokter Hana barusan.
"Saya gap pa-pa kok, Dok. Cuma perlu istirahat aja, lagi pula saya bukan anak kecil yang harus di hibur ketika sakit." Biar bagaimanapun keadaannya, gadis itu masih menampakkan senyum indahnya, seolah dia baik-baik saja.
"Kok kamu keluar?" tanya dokter Hana dengan nada khawatir.
"Saya bosen, tiduran terus di brankar itu," jawab Alisha dengan mengerucutkan bibirnya. Dokter Hana memeluk gadis yang selalu di rawatnya itu, memang setiap bosan Alisha pasti ingin keluar walah hanya lima atau sepuluh menit.
"Kita ketaman ya, ingat! Sepuluh menit aja!" tegas dokter Hana. Alisha pun mengangguk.
"Ayo duduk, nah terus kita jalan," tutur dokter Hana menyuruh Alisha duduk di kursi roda yang ada di dalam kamar rawat khusus untuk Alisha itu.
"Kami berdua ke taman bentar ya, cuma sepuluh menit kok," kata dokter Hana. Dino, Bunga dan Rey pun mengangguk serentak.
Saat Alisha pergi ke taman rumah sakit, Varo baru saja sampai. Bunga yang melihat itu terkejut, sebab menurutnya tidak ada yang memberi tahu tentang ini kepada Varo.
"Di mana Alisha?" tanya Varo.
"Taman," jawab Bunga dengan nada kesal.
"Bukannya dia sakit?" tanya Varo lagi.
"Hm, dia bosan terus ke taman deh," sahut Dino.
"Kalian bohong kan sama aku!" sentak Varo.
"Bohong apa?" tanya Rey.
"Tentang penyakit bahaya, Alisha," jawab Varo.
"Enggak, lagi pula siapa yang ngomong sama kau soal penyakit Alisha?" tanya Bunga.
"Dino." Bunga langsung menatap tajam ke arah Dino yang hanya menanggapinya dengan cengengesan.
Tak lama kemudian, Alisha pun kembali dari taman. Dokter Hana bertanya mengapa wajah mereka seperti sedang berdebat, Rey hanya menjawab kalau ini hanyalah salah paham belaka.
"Varjam," gumam Alisha.
"Ternyata cuma drama," ledek Varo.
"Siapa yang drama?" tanya Alisha.
"Kau dan juga mereka," jawab Varo dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Alisha.
"Tidak, jangan salah paham dulu," sahut Alisha kala Varo ingin pergi dari tempat itu dengan perasaan yang sangat marah dan kecewa.
"Aku--" Ucapan Alisha terhenti saat kepalanya merasa sangat sakit, seolah banyak sekali batu yang jatuh tepat di atas kepalanya.
Dokter Hana yang menyadari bahwa Alisha kembali sakit pun langsung menangkap Alisha yang sudah lemah.
"Cepat tolong saya!" suruh dokter Hana kepada teman-teman Alisha.
Kelvan yang baru saja datang langsung membantu dokter Hana menaikkan Alisha ke kursi roda. Varo yang melihat itu berdecak seolah menganggap itu semua hanyalah drama belaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Alisha {Tahap Revisi}
Genç KurguHigh rank {#2 Shava} 24 Januari 2021 {#3 makna cinta} 12 Desember 2021 Bagaimana jika kalian harus memilih antara di cintai atau merelakan cinta? pasti kalian ingin di cintai bukan? begitupun dengan gadis ini. Dia sedang berada di antara dilema, mem...