Part 27
Deg!
"Siapa yang me--meninggal?" tanya Varo saat melihat Rizky, Kelvan, Dino, Bunga dan Rey yang memakai pakaian serba putih. Saat ini mereka sedang berada di TPU.
"Kau lihat saja sendiri," sahut Kelvan dengan tatapan kosong.
Varo pun mendekati salah satu kuburan yang berada di sekita mereka berlima. Alisha binti Rizky itulah tulisan yang berada di batu nisan berwarna putih itu.
"Apa ini, kalian mencoba untuk mempermainkan diriku?" tanya Varo dengan nafas yang sudah tidak teratur.
"Apa semua yang terjadi pada Alisha kau anggap permainan?" tanya Dino dnegan nada dingin.
"Om, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Varo.
"Kirimkan saja do'a untuk Shasa, dan lihatlah flashdisk ini," tutur Rizky yang wajahnya sudha di banjiri oleh air mata.
Varo menerima flashdisk itu, lalu menatap teman-temannya yang sama sekali tidak mau memandangnya walau hanya sekilas. Rizky, Kelvan, Dino, Bunga dan Rey pun meninggalkan TPU dan kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan, Varo masih mematung di tempat itu. Menatap batu nisan yang bertuliskan nama Alisha.
Perlahan pria itu berjongkok, mengusap batu nisan itu, menyiram Bunga kesukaan Alisha ke tanah yang sudah penuh dengan bunga mawar merah dan putih itu. Bunga mawar putih pun bertabur di tanah basah itu.
"Apakah ini benar?" Monolog Varo.
"Ya, ini benar Varo." Suara orang itu membuat Varo berbalik menatap seorang gadis dengan pakaian dan hiasan rambut yang sama. Alisha Princessa, gadis itu kembali muncul dihadapan Varo.
"Shasa," lirih Varo. Alisha menggeleng, dan memberi kode agar Varo tersenyum.
"Tertawalah, waktu itu kau mengatakan bahwa kau akan tertawa saat mendengar kabar ini bukan? Maka tertawalah," tutur Alisha dengan senyuman yang tak bisa di tebak.
"Aku yakin, bahkan aku akan tertawa ... karena aku bahagia."
Perkataannya waktu itu kembali terngiang di pikiran Varo. Pria itu menyadari bahwa Alisha kini sudah pergi jauh darinya. Bahkan untuk mencapainya adalah hal yang mustahil.
"Hapuslah air matamu, do'akan supaya aku tenang di rumah baruku. Jangan lupa lihat flashdisk yang telah diberikan oleh ayahku."
Alisha pun kembali menghilang entah kemana, Varo langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi misterius. Pria itu tersenyum, tapi ada duka yang mendalam di hatinya. Varo melantunkan surah Yasin dan Al-fatihah untuk mendoakan Alisha. Lalu mencium batu nisan yang tinggal nama itu. Kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah.
***
"Hai, Varjam nya tepung Shasa. Kamu tau gak, aku buat video ini kapan? Iya, pas aku di rumah sakit. Lihat, latarnya rumah sakit. Eh inget ya, kamu itu harus ketawa bukan bersedih. Aku gak suka melihat Varjam ku bersedih, hm. Baiklah, walau tubuhku sangat sehat, tapi aku akan menceritakan segalanya kepadamu, Varo. Dengarlah ...."Di dalam video itu, Alisha menceritakan segalanya kepada Varo melalui kamera ponsel miliknya, Alisha berhasil memperlihatkan semua rahasia yang hanya di ketahui oleh nya, Kelvan dan Bunga.
Dua tahun yang lalu ...
POV. AlishaKetika aku sudah berada di rumah baru di Bandung, tentunya dengan Arsya yang selalu saja berada di sampingku.
Suatu ketika aku, bunga dan Kelvan melancarkan aksi untuk menjebak Arsya agar semua kebusukannya terbongkar.
Arsya pun ditangkap oleh pihak polisi karena rekaman cctv yang sudah di ambil Kelvan dari gedung dimana aku diculik waktu itu, sudah diserahkan kepada pihak berwajib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Alisha {Tahap Revisi}
ספרות נוערHigh rank {#2 Shava} 24 Januari 2021 {#3 makna cinta} 12 Desember 2021 Bagaimana jika kalian harus memilih antara di cintai atau merelakan cinta? pasti kalian ingin di cintai bukan? begitupun dengan gadis ini. Dia sedang berada di antara dilema, mem...