Part 25
Bruk!
Varo mendorong tubuh Alisha hingga gadis itu tersungkur ke lantai. Entah kerasukan apa, Varo tiba-tiba menjambak rambut Alisha dengan kasar. Menatap mata coklat milik Alisha dengan tatapan tajam. Mencengkram erat dagu gadis itu.
"Apa kau tidak puas sudah mengkhianati ku? Apa kau juga ingin aku melajang ha?!" Varo melepaskan cengkeramannya dari dagu Alisha dan juga melepaskan jambakannya dari rambut gadis itu.
"Aku tidak mengkhianati mu, Var. Aku melakukan semua ini untuk dirimu, hanya dirimu. Aku dan Arsya sudah bercerai, karena--" Ucapan Alisha terhenti kala Varo menggenggam erat bahu Alisha.
"Apa, karena apa?!" tanya Varo dengan berteriak kepada Alisha.
"Ka--karena, karena--" Tak kuat menahan air bening yang terus menerobos untuk keluar dari mata, Alisha pun menangis tanpa suara. Terkejut melihat perubahan Varo yang sangat jauh. Gadis itu menatap sendu netra silver yang masih menatapnya dengan tatapan tajam.
"Kau berbohong 'kan?" tanya Varo. Alisha menggeleng, gadis itu tak bersuara sedikit pun.
"Aku tidak akan tertipu dengan air matamu itu, dasar pembunuh!" bentak Varo.
"Aku bukan pembunuh, Varjam!" sentak Alisha.
"Varjam? Jangan panggil aku dengan sebutan itu! Varjam sudah tiada saat Alisha mengungkapkan segalanya!" teriak Varo.
"Saat dia mencintai seorang Arsya!" sambung Varo.
"Itu bohong, itu semua cuma sandiwara. Arsya telah merencanakan semuanya, dia yang menyuruhku untuk berbohong, jika tidak maka--" Varo kembali memotong ucapan Alisha.
"Maka apa? Apa?!" tanya Varo dengan nada tinggi.
"Maka dia akan membunuhmu," lirih Alisha.
"Oh ya? Apa aku percaya? Oh tentu tidak," celetuk Varo.
"Varo, kau sudah salah paham. Yang sebenarnya itu adalah, aku tidak mencintai Arsya begitupun dengan dirimu yang sama sekali tidak mencintai Kinara. Kinara adalah Kayla, dia Kayla. Bukan Kinara, dia hanya bersandiwara untuk mengelabui dirimu. Dia ingin hartamu, dan juga dia menginginkan mu meninggalkan diriku untuk selama-lamanya, makanya aku datang dan ingin membawanya ke kantor polisi. Tapi, dia melawan dan aku tidak sengaja melepaskan pisau lipat itu ke punggung nya. Kau harus memahami semua ini," jelas Alisha.
"Kalau kau tidak percaya, maka aku mempunyai bukti. Sebentar aku ambil dulu," sambung Alisha sembari berjalan menuju pintu.
Sret!
"Aa!" teriak Alisha kala merasakan sesuatu yang tajam mengiris pergelangan tangannya.
"Aku Varjam, bukan? Baiklah, aku akan menjadi Varjam sekarang," kata Varo dengan nada yang sangat mengerikan.
Sejak tadi Dino, Kelvan, Rey dan Bunga menunggu di depan pintu ruangan rias tersebut. Bahkan Dino dan Kelvan sudah mencoba mendobrak pintu itu, tapi nihil! Varo sangat cerdik, pria itu menaruh banyak kursi dan meja di dalam ruangan itu untuk mengganjal pintu agar tak bisa terbuka. Dan dia dengan leluasa dapat menganiaya Alisha.
"Sakit?" tanya Varo kepada Alisha yang sudah bercucuran berkeringat dingin.
"Var, sa--sakit. To--tolong ambilin obat di t--tas aku," lirih Alisha sambil melihat ke arah tasnya yang ada di atas meja rias.
Varo pun melepaskan pisau yang masih mengiris lengan Alisha, kemudian mengambil tas Alisha. Membuka tas itu, lalu mencari obat. Ada banyak sekali obat, lebih tepatnya ada tiga obat di dalam tas tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Alisha {Tahap Revisi}
Genç KurguHigh rank {#2 Shava} 24 Januari 2021 {#3 makna cinta} 12 Desember 2021 Bagaimana jika kalian harus memilih antara di cintai atau merelakan cinta? pasti kalian ingin di cintai bukan? begitupun dengan gadis ini. Dia sedang berada di antara dilema, mem...