Hjàlp

Opiniku

Hidupku dipenuhi sajak. Kalimat kiasan cantik berarti banyak yang melibatkan perasaan, sangatlah misterius. Menyebabkan beberapa opini yang berbeda, dan kadang spekulasi yang tidak jelas.

Terlalu serius? Tidak. Mereka saja yang tidak bisa mengerti arti kehidupan. Apa asyiknya, tertawa karena hal kolot tak berbobot? Huh, ingin aku rasanya menutup mulut mereka dengan opini berimbun sajak milikku.

Tetesan air hujan sangatlah berarti. Mungkin bagi para tak berotak itu waktu yang pas untuk bergalau ria tak menentu. Ingin tertawa aku, serius. Bahkan mereka tak mengerti apa arti galau yang sebenarnya.

Kali ini opiniku, menurutku memang tetesan air hujan sangatlah berarti, bukan, bukan untuk bergalau ria atau apa, tapi itu mengembangkan semua spekulasiku tentang orang-orang menjadi opini yang terbukti.

Duniaku dipenuhi sajak. Mungkin opini dan spekulasi bukan hal yang tepat untuk dibicarakan, tetapi ini menarik. Kasih sayang merupakan inspirasi terbesar untuk membuat sajak, kalau begitu sama dengan kebencian kan?

Opiniku terhadap semua orang berubah kian hari kian air hujan menitik. Opini mereka terhadapku yang dulu seperti mereka pun berubah pastinya. Sekarang aku mencoba apa adanya saja, aku tidak mencoba mengikuti jalan mereka yang tak bertujuan.

Di sini tak ada yang bisa menanggapi semua opini dan spekulasiku. Jadi aku untuk apa bersama mereka yang tak mengerti duniaku? Percuma kan. Menghabiskan waktu saja.

Opiniku betul terbukti. Aku menganggap mereka tidak cerdas, bukan karena kesombonganku. Bagaimana bisa, mereka orang yang satu bahasa denganku tak mengerti apa yang aku katakan?

Hujan ini membawa semua opini dan spekulasiku. Sama saja, kedua hal yang selalu beradu dibenakku itu sama hasilnya. Mereka bahkan ingin aku berada di dunia yang mirip dengannya, bukan di antara para insan tak berotak yang hanya bisa menertawakan hal tak berbobot, kolot.