Assalamu'alaikum all!
Jangan lupa vote & komennya ya😘Yuk langsung aja❤
SELAMAT MEMBACA!• • •
DI LORONG rumah sakit, terlihat Arkan dan Adam sedang duduk dibangku panjang yang ada di sana. Keduanya sedang menunggu Naziya yang diperiksa oleh dokter. Karena hari ini gadis itu bisa pulang, jadi harus diperiksa terlebih dahulu agar bisa memastikan bahwa keadaannya memang sudah baik-baik saja.
"Kamu baik-baik saja kan nak?" Tanya Adam membuka suara.
"Baik Bi, alhamdulillah. Emangnya kenapa Bi?"
"Tidak papah, Abi hanya ingin memastikan saja, kamu dari tadi kelihatan melamun terus."
"Hehehe... Enggak kok Bi, tadi Arkan cuman mikirin tentang sekolah aja."
Adam tersenyum sambil mengangguk, "Kirain sedang melamun apaan, kalau ada apa-apa cerita saja sama Abi ya?"
Orang terdekat pasti tau bagaimana perasaan Arkan sekarang, karena mereka juga ikut merasakan hal yang sama. Apalagi Adam rasa penyesalan dalam dirinya semakin bertambah ketika Naziya kembali mengalami trauma itu, trauma yang dulu bahkan Adam sendiri tidak mempercayai hal itu. Dia memang lemah membiarkan anaknya disakiti oleh orang lain, kemana dia saat Naziya butuh pertolongan, selain lemah dia juga memang bodoh.
Dia tentu saja tau kalau Arkan memang sedang tidak papah, jawaban laki-laki itu barusan hanyalah tameng untuk membuat dirinya terlihat kuat.
Arkan terdiam sebentar lalu kembali tersenyum, "Iya Bi, tenang saja kalau ada apa-apa Arkan pasti hubungi Abi."
"Abi senang karena Naziya menikah sama kamu, Abi percaya kamu bisa menjaganya dengan baik. Bahkan melebihi Abi, kamu kuat dan terlihat sudah siap untuk menjadi penuntun Naziya."
Kembali Arkan tertegung mendengarnya, dia tidak pernah menyangka bahwa Adam akan mengatakan hal itu kepadanya. Dia merasa banyak hal yang masih kurang untuk dirinya bisa menuntun istrinya, yang ada malah dirinya yang dituntun.
"Abi percayakan anak Abi kepada mu ya nak." Beberapa kali Adam menepuk bahu menantunya itu pelan, memberi dukungan juga semangat untuk laki-laki muda itu.
Belum sempat Arkan menjawab pertanyaan itu, dokter tiba-tiba keluar dari ruang rawat Naziya. Mereka langsung berdiri dan berjalan mendekat.
"Jadi bagaimana dok keadaan istri saya?" Tanya Arkan langsung.
"Alhamdulillah, istri anda sudah membaik dan boleh pulang sekarang. Tapi melihat keadaan mentalnya yang mulai terganggu, sebaiknya kalian harus menajaganya lebih hati-hati. Jangan membuat pikirannya semakin terbebani, usahakan ajak dia untuk pergi berlibur."
Arkan dan Adam terdiam mendengarkan penjelasan dokter itu dengan cermat.
"Jangan sampai Naziya dibiarkan sendiri dengan waktu yang lama, karena dia bisa saja melamun dan malah memperburuk keadaannya. Ajaklah dia bercerita, sedikit demi sedikit tapi jangan terlalu dipaksa jika dia tidak mau. Buatlah dia merasa nyaman juga aman, biasanya orang akan bercerita jika kedua hal itu dia rasakan dalam dirinya. Saya juga sudah memesankan obat penenang, jika dia bertindak agresif langsung berikan obat tersebut."
Arkan mengangguk dan mengucapkan terimakasih kepada dokter tersebut, lalu dia masuk ke dalam ruangan istrinya. Meninggalkan Adam yang sepertinya masih berbicara penting dengan dokter tadi.
Arkan melihat Naziya yang sedang duduk sambil meminum air putih, dia menghampiri gadisnya dan mengambil alih gelas tersebut.
"Lo udah siap Ziy? Sekarang kita bakalan pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU BADBOY 2
RomanceKisah berlanjut dan masih panjang untuk bisa diselesaikan, Arkan dan Naziya harus kembali menjalani ujian hidup yang belum pernah mereka tempuh sebelumnya. Selain itu mereka juga perlu yang namanya pengenalan lebih dalam, karena kepercayaan itu sang...