Assalamu'alaikum all!
Gimana kabarnya nih? Pada sehat terus ya🤗SELAMAT MEMBACA❤
• • •
"Assalamu'alaikum, Ziy, Bun, Caca curut."
ARKAN pulang dengan hati yang riang, karena ingin bertemu dengan Naziya. Padahal dia cuman pergi beberapa jam tapi rasanya sudah sangat rindu, baru pisah segini aja udah bikin hati belingsakan apalagi kalau berpisahnya jauh.
"Wa'alaikumussalam, kamu kapan sampe?"
"Ya barusan Bun, kapan lagi?"
"Kirain dari tadi, Bunda kira kamu lagi di luar ngurus motor."
Wajah Arkan langsung masam, Bundanya ini memang tidak bisa berpikir positif tentangnya. Pasti kebiasaan buruknya selalu dibawa-bawa, kan kadang Arkan malu plus gondok sendiri.
"Ya elah bun, masa gitu, lagian kalau dari tadi dateng pun Arkan bakalan langsung masuk gak diem di luar dulu. Ngapain coba?"
"Kan kebiasaan kamu gitu, dulu ngurus motor melebihi ngurusin Caca kalau lagi ngasuh. Kadang bunda tuh kesel sama kelakuan satu kamu itu, tapi untung sekarang udah berubah, baguslah."
"Dari lama kali bun..." ucapnya sambil bergumam.
"Apa?" Naina menatap ke arah anak pertamanya itu.
Arkan lantas langsung menggeleng kepalanya, dan memilih menanyakan hal lain. "Enggak Bun gak papah, owh iya Naziya di mana bun sama Caca? Arkan kok gak liat? Kirain kalian lagi nonton."
"Itu di dapur lagi makan brownies buatan Bunda, ke sana aja langsung kalau kamu mau liat."
"Mau lah Bun, udah kangen banget soalnya."
"Alah lebay banget, kamu jadi makin mirip sama Papah aja sih bucin tak tertolong."
"Gak papah lah bun sama istri sendiri juga, kalau sama wanita lain baru marah,"
"Ya tetep saja Bunda gak nyaman, kalau Papah kamu ngekang berlebihan tuh. Naziya juga pasti gitu, jangan terlalu Posesif gak baik."
"Iya deh Bun, cewek mah selalu benar kalau salah harus dibenarkan..." Arkan langsung mengambil jurus seribu langkah menjauhi Naina, takutnya dia kena semprot kalau sampe Bundanya itu baper.
Namun langkahnya kembali terhenti ketika mengingat sesuatu. Dia kembali berjalan ke arah Naina yang sedang sibuk mengoceh tidak jelas.
"Mau apa lagi kamu?" Tanya wanita cantik itu dengan nada sinis.
"Hehehe... Lupa Bun," Arkan lalu mencium tangan Naina, lalu kembali berali ke arah dapur. "Jan marah ya, Bunda cantik kok Papah makin klepek-klepek."
Mau tak tau Naina tersenyum walaupun ditahan, kapan lagi anaknya ini mau memujinya biasanya cuman ngajak debat terus. Jadi tentu saja Naina merasa lucu mendengarnya. "Dasar, anak nakal satu itu."
Arkan tersenyum menghampiri Caca juga Naziya yang sedang sibuk memakan brownies, gadis cilik itu terlihat lincah mengajak Naziya berbicara. Namun hanya anggukan juga gelengan kepala sebagai balasan, mulutnya penuh jadi sangat tidak memungkinkan untuk menjawab.
"Assalamu'alaikum, cantik."
Arkan mencium pipi kanan Naziya, membuat gadis itu tersentak merasa kaget. Dia hampir menyemburkan makanan yang ada di mulutnya itu, untung saja tertahan.
"Kaget banget ya Ziy? Maaf..." ujar Arkan dengan raut wajah bersalah.
Gadis itu hanya menggelengkan kepala, bahwa dia baik-baik saja. Jadi Arkan tidak usah cemas seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU BADBOY 2
RomanceKisah berlanjut dan masih panjang untuk bisa diselesaikan, Arkan dan Naziya harus kembali menjalani ujian hidup yang belum pernah mereka tempuh sebelumnya. Selain itu mereka juga perlu yang namanya pengenalan lebih dalam, karena kepercayaan itu sang...