Kisah berlanjut dan masih panjang untuk bisa diselesaikan, Arkan dan Naziya harus kembali menjalani ujian hidup yang belum pernah mereka tempuh sebelumnya. Selain itu mereka juga perlu yang namanya pengenalan lebih dalam, karena kepercayaan itu sang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf Na, gue bener-bener gak bermaksud buat nakutin lo. Tapi gue bener-bener serius kalau gue mau bantu lo. Gue pergi sekarang, sekali lagi gue minta maaf." Ucap Geo pelan.
Naziya hanya diam, tidak mau menjawab. Dia ingin laki-laki itu cepat pulang saja dari sana.
"Kalau begitu gue pamit pulang dulu."
Setelah berpamitan Geo pun benar-benar pergi dari sana, meninggalkan Naziya dalam kesunyian. Karena penasaran gadis itu mengintip dari jendela, ternyata benar Geo memanjat pagar rumahnya seperti yang sudah dia duga.
Perasaannya kini sudah benar-benar tenang, ketika melihat Geo yang pergi menggunakan motornya. Ya walaupun masih ada sedikit rasa was-wasnya saja.
Ting!
Ada pesan baru yang masuk, dia langsung membukanya. Ternyata dari Adam, sang ayah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abi: Assalamu'alaikum nak? bagaimana kabar kamu sekarang? kamu baik-baik saja?
Entah mengapa ketika membaca pesan tersebut perasaanya jadi bergejolak, dia merasa sangat campur aduk. Sedih, marah, haru dia rasakan secara bersamaan.
Sedangkan disebrang sana Adam terlihat khawatir, tiba-tiba saja dia merasa was-was sehingga membuatnya tidak fokus untuk bekerja. Maka-nya dia langsung menghubungi anaknya itu.
Tiba-tiba saja senyum Adam mengembang, dia merasa haru sekaligus senang. Adam kira dia akan terus merasa was-was karena tidak biasanya anaknya itu langsung membalas pesannya secepat ini. Namun kini dia sudah bisa bernapas lega.
Abi: Alhadulillah kalau begitu nak, sehat terus ya. Owh iya kamu kapan konsul lagi untuk trafi?
