IKBB 2 • Bagian Delapan

1.7K 183 82
                                    

Assalamu'alaikum All!
Don't forget to...
Vote|komen|follow|share🌴

WARNING❗❗❗

Plisss catet dulu umurnya disini! Jan bohong😏

SELAMAT MEMBACA❤

• • •

"JADI bagaimana keadaan kaki istri saya dok? Apa sudah baik-kan?" tanya Arkan langsung pada intinya.

Seperti kesepakatan tadi pagi, Arkan dan Naziya datang ke dokter untuk memeriksa kaki dari gadisnya itu. Namun di ruangan ini hanya ada Arkan juga dokter saja, sedangkan Naziya malah asik mengobrol dengan Raka di luar.

Ngomong-ngomong bocah satu itu tiba-tiba memberi pesan kepada Arkan minta untuk dijemput. Sejak dirinya punya nomor Arkan, Raka malah menjadi-jadi ingin terus bermain dengannya. Walaupun sebenarnya Arkan sendiri bingung ponsel milik siapa yang biasa digunakan Raka untuk memberinya pesan. Karena kasihan juga tidak tega akhirnya hari ini dia memilih menjemput bocah satu itu langsung ke rumahnya.

Dokter Anji memberikan hasil radiograf barusan, tentu saja Arkan langsung mengambil dan melihatnya.

Sebenarnya memang sengaja Arkan menyuruh Naziya dan Raka menunggu di luar, dia ingin membicarakan sesuatu dengan dokter Anji. Untung saja bocah itu peka, sehingga Naziya mau-mau saja diajak main di luar.

"Jadi bagaimana keadaan kakinya sekarang dok?" tanya Arkan lebih jelas.

"Lukanya harusnya sudah sembuh, tapi sepertinya istri anda beberapa kali memaksakan kakinya berjalan tanpa arahan yang jelas. Sehingga banyak lembab disekitar kakinya, hal itu juga yang memperlambat penyembuhan luka dalam tersebut. Hal ini tentu saja sangat berbahaya, jadi apa beberapa kali istri anda memaksakan kakinya untuk berjalan? Meskipun jaraknya dekat, atau bahkan hanya beberapa langkah saja tapi tetap saja hal itu tidak bisa di benarkan. Apalagi jika dilakukan secara berulang." Jawab Dokter Anji menjelaskan.

Laki-laki itu bernapas berat, ingatannya terlempar ke beberapa malam kebelakang. Dia tau tentang Naziya yang selalu belajar berjalan sendiri ketika malam, bahkan beberapa kali gadis itu sering terjatuh. Tentu saja Arkan sangat khawatir akan hal itu, tapi mengingat tekad Naziya juga sifatnya yang tidak mau dianggap lemah membuat Arkan memilih diam dan memerhatikan dalam diam. Makanya tak jarang Arkan menyindir gadis itu dalam obrolan mereka, tapi sepertinya Naziya tidak menyadari hal itu.

Bukan hanya satu malam saja, tapi hampir setiap malam. Ya Arkan mengetahui hal itu.

"Memang beberapa malam ini istri saya selalu memaksakan diri untuk berjalan, dia sangat ingin cepet bisa berjalan kembali. Sebenarnya saya sendiri bingung harus melarangnya seperti apa dok, apa ada saran?" ujarnya sambil menatap dokter Anji serius.

Mendengar hal tersebut dokter Anji seakan mengerti dengan maksud ucapan Arkan barusan. Banyak pasien yang bandel seperti Naziya, jadi tentu saja dia tau dan mengerti dengan masalah seperti ini.

"Tekad seseorang memang tidak bisa dipadamkan, karena bisa saja hal itu mematikan semangat dalam dirinya. Tapi saya sarankan kamu cobalah berbicara dengan Naziya, usahakan agar dia mau mengerti dan jelaskan dengan pelan-pelan. Ini demi kesehatannya juga."

Arkan mengangguk mengerti. "Iya dok, akan saya coba."

"Baiklah, kita lihat seminggu lagi. Kalau Naziya sudah menurut dan tidak melakukan aktivasi memaksa itu, kalian bisa ke sini lagi di hari yang sama. Semoga saja lukanya sudah sembuh, jadi untuk sekarang saya belum bisa memastikan kapan Naziya bisa terapi. Namun kamu usahakan agar Naziya mau menurut dulu."

IMAMKU BADBOY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang