Assalamu'alaikum All!
Don't forget to...
Vote|komen|follow|share.Rumah yang tadinya sepi itu kini kembali ramai, ada banyak suara yang terdengar dari dalam. Padahal tadi suasana di sana terasa sangat serius, tetapi kini benar-benar berubah sebaliknya.
di satu sisi Naziya bisa bernapas lega karena dia bisa menghindari tekanan dari Arkan yang terus mengintimidasinya, baru kali ini dia sangat beryukur para sahabatnya datang ke sana. Namun tentu saja perasaan lega itu hanya tertahan sebentar saja.
"Kita bicarakan nanti." Bisik Arkan.
Walaupun nanti pembicaraan mereka harus kembali berlanjut, tetapi setidaknya sekarang Naziya bisa mempersiapkan dirinya terlebih dahulu.
"Jadi kalian bolos?" tanya Naziya yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan sahabatnya itu.
"Enggak lah kan udah izin." Elak Rafa.
"Lah... kan gue udah chat kalau Ziya baik-baik saja loh. Kenapa tetep berangkat?" Balas Arkan yang langsung membuat mereka cengengesan tidak jelas.
Ketika mengambil air ke dapur tadi, Arkan pun juga mengirim pesan pada mereka untuk tidak khawatir juga tidak perlu menyusul, karena istirnya baik-baik saja.
"Udah keburu izin tadi Ar, kan gj banget kalau balik lagi ke kelas." Ucap Geri membela diri.
"Bener banget, apalagi gue sampe ngeledekin satu kelas dulu sebelum pergi tadi." Tambah Ali baru ingat.
"Alasan saja terus." Ejek Arkan.
"Lah... kan emang setiap pekerjaan memang harus ada alasannya." Cengenges Ali.
"Bacot." Arkan ingin senjitak Ali, tetapi sahabatnya itu langsung menghindar.
Naziya hanya geleng-geleng kepala melihatya, dia lalu menatap ke arah Talitha yang kebetulan duduk di sampingnya. "Kamu juga Tha kok kehasut?"
Talitha tersenyum canggung, lalu menjawab. "Bukan aku yang mau, tapi mulut aku sendiri yang jawab tanpa sadar."
"Mana bisa kaya begitu Tha."
"Ya pokoknya karena Geri tuh yang mulai." Tunjuk Thalitha.
"Gue lagi..." ujar Geri dengan nada dan wajah datar. "Arga yang duluan bukan gue."
Kini semua orang menatap Arga yang terlihat diam dan lesu sejak tadi, padahal dia hanya diam saja tetapi namanya terus dibawa-bawa.
"Bacot, jangan mancing." Dengusnya kesal. Sekarang dia sedang berada di mode kucing macan.
Otomatis yang langsung tertawa mengingat kejadian saat di supermarket tadi, jumlah uang yang dikeluarkan Arga tadi memang tidak main-main. Naziya dan Arkan hanya bisa tersenyum ikut perihatin.
"Pokoknya biang keroknya mereka bertiga." Tunjuk Arga pada Ali, Rafa dan Geri.
"Kali-kali Ga, kalau lo undah nikah mah kan gak bisa jajanin kita lagi.." Ucap Geri.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU BADBOY 2
RomanceKisah berlanjut dan masih panjang untuk bisa diselesaikan, Arkan dan Naziya harus kembali menjalani ujian hidup yang belum pernah mereka tempuh sebelumnya. Selain itu mereka juga perlu yang namanya pengenalan lebih dalam, karena kepercayaan itu sang...