IKBB 2 • Bagian Sembilan Belas

208 11 5
                                    

Assalamu'alaikum My Luvs!
Jangan lupa untuk...
Vote|komen|follow|share

Suasana sekolah entah kenapa terasa lebih sepi dari biasanya, Thalitha yang baru saja keluar dari toilet menegok dan ternyata memang benar, bukan hanya perasaanya saja, sekolah terasa lebih sepi dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sekolah entah kenapa terasa lebih sepi dari biasanya, Thalitha yang baru saja keluar dari toilet menegok dan ternyata memang benar, bukan hanya perasaanya saja, sekolah terasa lebih sepi dari biasanya. Ketika sedang berjalan melewati kelas pun tidak seheboh biasanya, mungkin kebanyakan dari mereka pergi ke lapang, kantin, dan tempat lainnya yang disediakan oleh sekolah. Bisa dia maklumi, apalagi sekolahnya ini memang besar dan fasilitasnya pun lengkap. 

Namun ketika ingin naik ke tangga arah kelasnya berada, Thalitha tiba-tiba saja berhenti. Dia merasa ada seseorang yang menyentuh pundaknya dari belakang. Lantas dia pun langsung menengok. Ada seorang gadis di sana.

"Siapa?" tanya Thalitha heran, dia tidak pernah melihat wajah itu sebelumnya. Wajar saja, teman satu angkatannya pun tidak dia ingat semua karena terlalu banyak.

Gadis itu tersenyum. "Gue, Vani."

Thalitha mengangguk dengan senyum kecil. "Owh iya, gue Thalitha. Ada perlu apa ya?"

"Lo kenal Naziya?"

"Iya, dia sahabat gue."

"Gimana kabarnya sekarang? gue denger-denger dia kecelakaan, kan?"

Thalitha mulai menelisik, dia benar-benar tidak tau siapa gadis itu, dan sahabatnya pun tidak pernah membicarakan hal ini. Tetapi kenapa bisa dia kenal dan tau tentang Naziya.

"Btw lo siapa?" tanya Thalitha menanyakan identitas.

"Gue, Vani."

"Maksudnya, lo siapanya Naziya?"

Gadis itu terlihat mengangguk mengerti. "Gue temen kecilnya Naziya."

Wajah Thalitha sedikit terkejut mendengarnya, tapi hanya sebentar saja. Entah kenapa perasaanya mulai terasa tidak enak. "Anak baru?"

Vani menggeleng kecil. "Enggak kok, kita MOS bareng dulu, cuman karena sakit gue jadi ikut homeschooling."

"Jurusan?"

"Jurusan kita juga sama kok," jawab Vani tidak menutupi apapun. "Jadi gimana kabar Naziya?"

"Kenapa gak dateng langsung aja ke rumahnya, biar liat secara langsung. Kalian temen, kan?" ucap Thalitha seakan menghindar, perasaan ganjil mulai semakin terasa dalam hatinya.

"Iya, tapi belum sempet aja. Mau kirim pesan pun gue malu, udah lama gak saling kontak."

Mendengar setiap jawaban dan raut wajah yang ditunjukkan Vani membuat Thalitha yakin jika gadis itu sangat pandai dalam berbicara, atau lebih tepatnya kemampuan bicaranya ini bisa saja membuat orang yang bahkan baru dikenalnya bisa langsung nyaman dengannya. Namun sebaliknya jika sudah tau bagaimana aslinya, dia mungkin akan merasa muak. Tapi gadis itu sangat terlihat aslinya oleh Thalitha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMAMKU BADBOY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang