Assalamu'alaikum All!
Don't forget to...
Vote|komen|follow|share.Terlihat Naziya dan Arkan baru saja keluar dari ruang dokter. Ya seperti janji Arkan tadi pagi, mereka akan pergi memeriksa keadaan Naziya setelah laki-laki itu pulang sekolah.
Kini ketika mereka sudah berada di dalam mobil, langit mulai terlihat gelap, sudah cukup lama ternyata mereka konsul di dalam. Tentu saja Arkan yang masih khawatir begitu banyak mengajukan pertanyaan tentang istri kecilnya itu, dia benar-benar tidak ingin ada sesuatu yang salah, apalagi sampai membahayakan Naziya. Sesuai dengan intruksi dokter terapi Naziya sedang dijadwalkan, dan nanti akan dikirim pada Arkan lewat pesan.
"Mau mampir jajan dulu gak?" tawar Arkan menatap istrinya itu sekilas.
"Heumm..." gadis itu terlihat berpikir. "Gak usah deh, nanti aja kalau mau pesan lewat online aja."
"Langsung pulang aja?"
"Iya, kita pulang aja."
Arkan menurut, dia langsung menaikan laju mobilnya agar mereka bisa cepat sampai ke rumah. Sepanjang jalan hanya ada kesunyian diantara mereka. Bisa dibilang ada sedikit ketegangan setelah pembicaraan kemarin belum selesai, karena terpotong oleh kehadiran sahabat mereka.
Naziya bisa merasakan hal tersebut jadi dia memilih untuk langsung pulang saja, karena bagaimana pun juga mereka harus segera menyelesaikannya segera. Agar tidak sampai menimbulkan masalah lainnya lagi. Gadis itu sedikit tidak enak karena harus menunda pembicaraan mereka terus menerus, apalagi Arkan tetap sabar dan selalu mengutamakan dirinya terus. Jadi kali ini dia harus bergerak duluan.
Tak lama kemudian akhirnya mereka telah sampai di rumah, Naziya yang terlebih dahulu membersihkan diri.
"Mau pakai baju yang mana?" tanya Arkan sambil membuka lemari. "Langsung baju tidur? Daster?"
"Iya, daster aja," jawab gadis itu.
Setelahnya Naziya langsung masuk ke kamar mandi dengan kursi rodanya. Lalu selanjutnya barulah Arkan yang membersihkan dirinya.
"Arkan mau pakai baju yang mana?" tanya Naziya dari luar.
"Baju kaos sama celana pendek aja Ziy," seru Arkan dari dalam.
Gadis itu menuruti permintaan suaminya, dia menyimpan pakain itu di atas kasur. Sekarang dia sedang menyisir rambutnya di depan meja rias sambil menunggu.
Ting!
Satu pesan telah masuk, Naziya lantas membukanya. Kebetulan ponselnya memang berada di meja rias. Pesan itu berasal dari Thalitha, sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU BADBOY 2
RomanceKisah berlanjut dan masih panjang untuk bisa diselesaikan, Arkan dan Naziya harus kembali menjalani ujian hidup yang belum pernah mereka tempuh sebelumnya. Selain itu mereka juga perlu yang namanya pengenalan lebih dalam, karena kepercayaan itu sang...